ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Bunda--sekalian, jikalau kita cermati dalam UU No.20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan kita, perilaku kreatif merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Demikian juga dalam pendidikan Anak usia dini dibutuhkan terjadi pengembangan kemampuan dan perilaku kreativ terhadap anak, sehingga mengakibatkan anak menjadi insan-insan kreativ yang paling unik dan sekaligus membedakannya dengan makhluk lainnya. alasannya ialah di abad mutakhir ini tugas kreativitas menjadi makin penting, pengembangannya harus menjadi pilihan utama jikalau anak kita tidak ingin tertinggal di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Apa itu Kreativitas?
Kreativitas ialah bentuk acara imajinatif yang bisa menghasilkan sesuatu bersifat orisinal, murni, orisinil dan bermakna (Anna Craft, 2004). Menurut Anna Craft (2004) pikiran berdaya ialah titik utama kreativitas. Sementara kreativitas itu sendiri berdasarkan (Howard Gardner)adalah bentuk yang sekaligus meliputi multiple intelligence.
Menurut Martin Jamaris (2003), Aspek-aspek yang menghipnotis kreativitas ialah :
1. Aspek kemampuan kognitif
2. Aspek intuisi dan imajinasi
3. Aspek pengindraan, dan
4. Aspek kecerdasan emosi.
Sementara berdasarkan Joan Freeman dan Utami Munandar (2001), kreativitas sanggup ditinjau dari empat aspek yaitu;
1. Kreativitas dan aspek pribadi
2. Kreativitas ditinjau dari aspek pendorong
3. Kreativitas sebagai proses, dan
4. Kreativitas sebagai produk.
Pada anak usia dini, pengembangan kreativitas selalu berhimpit dan menjad satu dalam kegiatan bermain. Para Pakar bersepakat bahwa bermain yang selalu bermuatan kratif merupakan suatu kativitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional (Joan Freeman-Utami Munandar, 2001). Oleh alasannya ialah itu perlu disediakan peralatan dan materi permainan yang memudahkan inovasi minat gres dan penyampaian gagasan, perasaan, serta verbal daya kreasi anak (Joan Freeman - Utami Munandar, 2001).
Kegiatan ini sendiri intinya meliputi tiga jenis bermain berdasarkan Beyond Centre and Circle Time:
1. Main Sensori Motor
Kebutuhan bermain sensori motor anak seharusnya didukung lingkungan yang baik dan menyediakan kesempatan untuk bekerjasama dengan majemuk materi dan alat permainan yang mendukung setiap kebutuhan perkembangan anak.
2. Main Pembangunan Sifat Cair atau Bahan Alam Terstruktur
Dengan memakai banyak sekali macam cat, crayon, spidol sumba masakan dan sebagainya merupakan materi alam sifat cair, atau materi main pembangunan. Anak sanggup mengekspresikan dirinya dalam bahan-bahan itu dengan membuatkan dari main sensori motor pada anak usia 3 tahun hingga 6 tahun, dalam korelasi kerjasama dan membuat karya nyata.
3. Main Peran atau Simbolik
Menurut Erikson, ada dua jenis main tugas yaitu tugas mikro dan tugas makro. Kedua kegiatan tersebut memperkuat dirinya sendiri, mencipta kembali pengalaman masa kemudian dan membuatkan keterampilan khayalan. Peran mikro ialah saat materi main berukuran kecil, sementara tugas makro ialah ketiak materi main berukuran sesungguhnya.
Karena itu prinsip umum untuk membuatkan kreativitas ialah ibarat yang pernah dirumuskna oleh Karen Miller, yang meliputi antara lain:
1. Jangan menyampaikan pada anak apa yang harus diperbuat,
2. Fokus pada penyediaan bahan-bahan yang menarik
3. Biarkan belum dewasa mengerjakan seluruh pekerjaan
4. Kerjakan karya, baik satu anak atau bantu-membantu dengan beberapa anak, dan
5. Biarkan anak mengulang pengalamannya.
Untuk mempermudah pengamatan terhadap proses dan hasil kegiatan ini, kita sanggup mengimplikasikan 5 (lima) karakteristik kreativitas ibarat yang dirumuskan oleh Martini jamaris (2003).
1. Kelancaran
2. Kelentukan
3. Keaslian
4. Elaborasi
5. Keuletan dan Kesabaran.
Pada anak usia dini perilaku kreativ ini juga ditumbuhkan dengan kaitannya pada kemampuan anak untuk peka terhadap lingkungannya, menyadari potensi benda-benda yang ada dilingkungannya. Dengan kesadaran ini pada anak akan tumbuh perilaku kreatif anak untuk untuk bisa memanfaatkan bahan-bahan yang ada disekitarnya hingga menjadi lebih bernilai baik untuk kegiatan mainnya maupun keperluan hidupnya. Dengan ini dibutuhkan kelak anak akan tumbuh menjadi manusia-manusia yang produktif, efektif dan bisa memanfaatkan materi apa saja secara efisien untuk membuatkan potensi diri dan lingkungannya.
Demikian bunda wacana membuatkan kreativitas bermain pada anak Usia dini, khususnya belum dewasa kita di PAUD, supaya bermanfaat, terimakasih ya bun..atas kunjungannya ke sini..wassalam..
Sumber: Dari banyak sekali sumber !!
0 Response to "Mengembangkan Kreativitas Bermain Pada Anak Paud"
Posting Komentar