Alasan Lain Mengapa Anak Tk Paud Dilarang Calistung

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Tidak bosan-bosannya penulis, memposting goresan pena menyerupai ini, alasannya ialah duduk kasus ini memang telah menjadi momok, menjadi dilema, dan menjadi buah simalakama bagi penyelenggara pendidikan anak usia dini, khususnya diTK PAUD. Masih banyak lembaga-lembaga PAUD yang mempraktikan aktivitas calistung ini dengan vulgar, baik sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Sembunyi kalau ada pengawas dan pejabat dinas tiba berkunjung kelembaga, jelas kalau orang bau tanah anak merengek agar anaknya diajar membaca dan menulis. Buah simalakama bukan?, walaupun bahwasanya sudah tau, menjejali anak Usia Dini dengan calistung itu sangat kejam, menzolimi anak, memberangus hak anak, merontokan potensi-bakat-kecerdasan anak, dan menciptakan anak cidera mental yang sanggup ia bawa sampai masa tuanya.

Alasan -- : )

Salah satu alasan logis yang mungkin sanggup diterima otak orang bau tanah dan pendidik, mengapa anak di Taman Kanak-kanak dan PAUD dihentikan Calistung ialah : Telah Banyak penelitian yang telah dilakukan ihwal theory child, bahwa belum dewasa yang dipercepat kerja otak untuk abjad dan angka dalam perkembangan usia dini, diberikan banyak beban pelajaran serius, berguru dan berhitung dengan tekun, justru akan menciptakan anak menjadi lebih gampang bosan dikala mereka memasuki usia sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah pertama. Bahkan sanggup menciptakan anak drop out sekolah, alasannya ialah membolos untuk menghindari berguru dan seabrek prilaku bandel lain, alasannya ialah seharusnya pada masa anak bermain dan mengekplor dunianya malah dicekoki dengan hal-hal yang belum masanya berupa abjad dan angka yang mematikan rasa.

So..bunda, .... jangan calistung ya.. ,yang boleh ajarkan anak pengenalan abjad dan angka..metodenya ada disini !!

Sumber https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Alasan Lain Mengapa Anak Tk Paud Dilarang Calistung"

Posting Komentar