Pengertian Dan Konsep Dasar Paud

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Pengertian PAUD

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ialah pendidikan yang memperlihatkan pengasuhan, perawatan, dan pelayanan kepada anak Usial Lahir hingga 6 tahun. Pendidikan anak usia dini ialah suatu upaya training yang ditujukan kepada anak semenjak lahir hingga dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pertolongan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani supaya anak mempunyai kesiapan dalam memasuki sekolah dasar dan kehidupan tahap berikutnya.
   
Pendidikan usia dini  merupakan wahana  pendidikan yang sangat mendasar dalam memperlihatkan kerangka dasar terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, perilaku dan keterampilan pada anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan pada forum pendidikan anak usia dini, menyerupai : Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan Padu Sejenis  maupun Taman Kanak-kanak sangat tergantung pada sistem dan proses pendidikan yang dijalankan. 

Salah satu pemenuhan hak pendidikan semenjak dini pada usia 3-5 tahun yang kemudian dilakukan masyarakat dan pemerintah yaitu jadwal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Didalam pelaksanaannya, setiap kelurahan yang ada di Indonesia didorong untuk mempunyai minimal satu PAUD. PAUD merupakan alternatif pemenuhan hak pendidikan selain Taman Kanak-Kanak (TK) atau Taman Pendidikan Alqur�an (TPA).

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2005, PAUD termasuk dalam jenis pendidikan Non Formal. Pendidikan Non Formal selain PAUD yaitu Tempat Penitipan Anak (TPA), Play Group dan PAUD Sejenis. PAUD homogen artinya PAUD yang diselenggarakan bersama dengan jadwal Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu untuk kesehatan ibu dan anak). Sedangkan pada Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), PAUD dimasukkan kedalam jadwal Pendidikan Luar Sekolah (PLS).

Pada penyelenggaraan PAUD, jenis pendidikan ini tidak memakai kurikulum baku dari Depdiknas, melainkan memakai rencana pengajaran yang disebut Menu Besar. Menu Besar ini meliputi pendidikan budbahasa dan nilai keagamaan, fisik/motorik, bahasa, sosial-emosional dan seni. Panduan dalam Menu Besar ini akan dikembangkan oleh tiap PAUD, menurut kebutuhan dan kemampuan masing-masing PAUD.

Selain tidak memakai kurikulum baku, PAUD juga ditujukan untuk kalangan ekonomi miskin. Karena biasanya PAUD tidak menarik iuran sekolah atau menarik iuran dengan jumlah yang sangat kecil. Hal ini untuk memenuhi hak pendidikan anak, mendapat pendidikan dasar secara cuma-cuma (Pasal 31 Konvensi Hak Anak).


Bentuk-bentuk Paud terdiri dari :
  1. PAUD Formal ; TK, Raudhatul Atfal.
  2. PAUD Non Formal ; Kelompok Bermain (KB), Taman Pendidikan Anak (TPA), Pos Paud ..dll
  3. PAUD Informal ; Keluarga

Konsep Dasar PAUD 

Hakikat Anak Berkaitan dengan Anak Usia Dini
Anak ialah insan kecil yang mempunyai potensi yang masih harus dikembangkan. Ia mempunyai karakteristik  yang  khas dan  tidak sama dengan orang remaja serta akan menjelma insan remaja seutuhnya. Dalam hal ini anak merupakan seorang insan atau individu yang mempunyai teladan perkembangan dan kebutuhan tertentu yang berbeda dengan orang dewasa. Anak mempunyai banyak sekali macam potensi yang harus dikembangkan. Meskipun pada umumnya anak mempunyai teladan perkembangan yang sama, tetapi ritme perkembangannya akan berbeda satu sama lainnya sebab intinya anak bersifat individual.
Anak usia dini adalah  sosok individu yang sedang menjalankani proses perkembangan dengan pesat dan sangat mendasar bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini ialah anak yang berada pada rentang usia  0 – 8 tahun (NAEYC, 1992). Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam banyak sekali aspek seperti: fisik, sosio-emosional, bahasa dan kognitif sedang mengalami masa yang  tercepat dalam  rentang perkembangan hidup insan (Berk,1992). Anak usia dini terbagi menjadi 4 (empat) tahapan yaitu masa bayi dari usia lahir hingga 12 (dua belas) bulan, masa kanak-kanak/batita dari usia 1 hingga 3 tahun, masa prasekolah dari usia 3 hingga 5 tahun dan masa sekolah dasar dari usia 6 hingga 8 tahun. Setiap tahapan usia yang dilalui anak akan memperlihatkan karakteristik yang berbeda. Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak  haruslah memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan. Apabila perlakuan yang diberikan tersebut tidak didasarkan pada karakteristik perkembangan anak, maka hanya akan menempatkan anak pada kondisi yang menderita.

Berkaitan dengan anak usia dini, terdapat beberapa masa yang secara eksklusif maupun tidak eksklusif menghipnotis bagaimana seharusnya seorang pendidik menghadapi anak usia dini, sebagai berikut:
1. Masa Peka
2. Masa Egosentris
3. Masa Meniru
4. Masa Berkelompok
5. Masa Bereksplorasi
6. Masa Pembangkangan

Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini
Secara umum tujuan Pendidikan Anak Usia Dini ialah membuatkan banyak sekali potensi anak semenjak dini sebagai persiapan untuk hidup dan sanggup menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sedangkan menurut tinjauan aspek didaktis psikologis tujuan pendidikan di Pendidikan Anak Usia Dini yang utama adalah:
  1. Menumbuhkembangkan pengetahuan, perilaku dan keterampilan supaya bisa menolong diri sendiri (self help), yaitu berdikari dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri menyerupai bisa merawat dan menjaga kondisi fisiknya, bisa mengendalikan emosinya dan bisa membangun korelasi dengan orang lain.
  2. Meletakkan dasar-dasar wacana bagaimana seharusnya berguru (learning how to learn). Hal ini sesuai dengan perkembangan paradigma gres dunia pendidikan melalui empat pilar pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO, yaitu learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together yang dalam implementasinya di  forum PAUD dilakukan melalui pendekatan learning by playing, berguru yang menyenangkan (joyful learning) serta menumbuh-kembangkan keterampilan hidup (life skills) sederhana sedini mungkin. 

Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini 

Program acara bermain pada pendidikan anak usia dini mempunyai sejumlah fungsi, yaitu: (1) untuk membuatkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya, (2) mengenalkan anak dengan dunia sekitar, (3) membuatkan sosialisasi anak, (4) mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak dan (5) memperlihatkan kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermainnya.

Berdasarkan tujuan pendidikan anak usia dini sanggup ditelaah beberapa fungsi pendidikan anak usia dini, yaitu :
a. Fungsi Adaptasi
Berperan dalam membantu anak melaksanakan pembiasaan diri dengan banyak sekali kondisi lingkungan serta menyesuaikan diri dengan keadaan dalam dirinya sendiri. Dengan anak berada di forum pendidikan anak usia dini, pendidik membantu mereka menyesuaikan diri dari lingkungan rumah ke lingkungan sekolah. Anak juga berguru mengenali dirinya sendiri.

b. Fungsi Sosialisasi
Berperan dalam membantu anak supaya mempunyai keterampilan-keterampilan sosial yang mempunyai kegunaan dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari dimana ia berada. Di forum pendidikan anak usia dini anak akan bertemu dengan sobat sebaya lainnya. Mereka sanggup bersosialisasi, mempunyai banyak sobat dan mengenali sifat-sifat temannya.

c. Fungsi Pengembangan
Di Lembaga pendidikan anak usia dini ini diharapkan  sanggup pengembangan banyak sekali potensi yang dimiliki anak. Setiap unsur potensi yang dimiliki anak membutuhkan suatu situasi atau lingkungan yang sanggup menumbuhkembangkan potensi tersebut kearah perkembangan yang optimal sehingga menjadi potensi yang bermanfaat bagi anak itu sendiri maupun lingkungannya.

d. Fungsi Bermain
Berkaitan dengan pertolongan kesempatan pada anak untuk bermain, sebab pada hakikatnya bermain itu sendiri merupakan hak anak sepanjang rentang kehidupannya. Melalui acara bermain anak akan mengeksplorasi dunianya serta membangun pengetahuannya sendiri
.

Prinsip dalam Pendidikan Anak Usia Dini  

Untuk memenuhi aspek-aspek dalam perkembangan anak baik aspek fisik, kognitif, sosial emosional dan bahasa serta aspek lainnya menyerupai agama dan moral, kemandirian dan seni), maka perlu dilakukan banyak sekali prinsip yang meliputi:

1. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
2. Belajar melalui bermain
3. Pendekatan  Berpusat pada Anak
4. Pendekatan Kontruktivisme
5. Pendekatan Kreatif dan inovatif
6.  Lingkungan yang kondusif
7. Menggunakan pembelajaran terpadu
8. Pengembangan Tematik
9. Menggunakan banyak sekali media dan sumber belajar
10. Mengembangkan banyak sekali kecakapan hidup

  

Sumber rujukan : 
  • Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, oleh: Dra. Nurbiana Dhieni, M.Psi, Proyek Direktorat Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal Tahun 2009 
  • http://paud.kemdikbud.go.id/article/detail/pendidikan_anak_usia_dini-2

Sumber https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Pengertian Dan Konsep Dasar Paud"

Posting Komentar