ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Mengompol atau Enuresis ialah keluarnya air seni (pipis) seseorang dengan tidak disadari. Kejadian ini sering terjadi pada anak-anak. Faktor penyebabnya adalah:
- Anak belum bisa untuk sanggup mengatur keluarnya air seni
- Kemungkinan ada yang belum beres, syaraf otot yang belum terbentuk dengan sempurna
- Kelainan semenjak lahir, muara kanal kandung kemih terlalu sempit
- Terjadi peradangan pada kantung kemih.
- Faktor genetika tertentu.
Terdapat dua jenis Enuresis atau Mengompol yaitu Enuresis berkesinambungan dan Enuresis tidak berkesinambungan
- Enuresis berkesinambungan ialah ngompol semenjak lahir dan terus berkelanjutan sampai anak usia di atas 4 tahun. Penyebab gangguan ini ialah terlambatnya prosedur control kencing. Selain itu disebabkan oleh kegagalan toilet training.
- Enuresis tidak berkesinambungan ialah anak sebelumnya sudah tidak ngompol lagi, paling tidak selama 3 bulan, kemudian kembali ngompol. Enuresis tidak berkesinambungan umumnya disebabkan oleh adanya stress atau krisis emosional yang menciptakan anak merasa cemas, contohnya kelahiran adik, pindah rumah, atau konflik-konflik orangtua yang mengganggu rasa kondusif anak.
Bagaimana cara mengatasi problem mengompol ini ialah dengan melaksanakan perawatan secara khusus. Perawatan enuresis tergantung penyebabnya. Jika disebabkan oleh kelainan bawaan (fisik), maka harus ditangani tenaga medis dan kalau disebabkan oleh gangguan emosi, sanggup diobati secara psikologis. Untuk Anak yang masih mengompol lantaran gangguan psikologis sanggup diatasi dengan cara:
- Membesarkan hati anak
- Menunjukkan keyakinan dan kepercayaan bahwa ia niscaya bisa berhenti mengompol
- Mengurangi asupan cairan di malam hari
- Membuang air kecil sebelum tidur
- Anak berlatih membersihkan pakaian dan kasur tiap kena ompol.
Berikut beberapa tips Untuk membantu mengatasi anak yang mengompol sbb:
- Buat rutinitas ke kamar mandi sebelum tidur. Sertakan ritual sikat gigi, mencuci muka dan dilanjutkan dengan kencing terlebih dahulu.
- Jika tahu agenda mengompolnya, bangunkan anak untuk kencing. Beri beliau penghargaan untuk setiap malam ia tidak mengompol.
- Dorong beliau untuk menjadi anak "besar" dan tidak perlu memakai pampers lagi.
- Batasi atau kurangi minuman sebelum tidur.
- Penting juga bagi orang renta untuk bersabar dan lebih memberi perhatian pada anak.
- Jangan bicarakan wacana kebiasaan mengompol kepada orang lain. Ini bisa menciptakan anak berkecil hati dan minder. Orang renta juga sebaiknya memperhatikan gejala-gejala lain yang mungkin berhubungan, mendengkur misalnya.
- Anak yang mendengkur kemungkinan mengalami sleep apnea atau henti nafas dikala tidur. Berbagai penelitian telah mengatakan bahwa 8%-47% anak dengan sleep apnea juga mengompol. Diduga mendengkur akan menyebabkan reaksi berantai yang menyebabkan terganggunya sekresi hormon vasopresin. Penelitian lain juga mengatakan bahwa 55%-77% kasus mengompol akan hilang sehabis sleep apnea-nya dirawat.
Sumber : Diambil dari Berbagai Sumber
0 Response to "Cara Mengatasi Mengompol Pada Anak"
Posting Komentar