Anakku Penakut, Bagaimana Menanggapinya?

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
anak merupakan masa pembentukan sifat dan huruf seseorang Anakku Penakut, Bagaimana Menanggapinya?
Masa anak-anak merupakan masa pembentukan sifat dan huruf seseorang. Peran orang bau tanah sangatlah penting dalam masa belum dewasa tersebut. Orang bau tanah pun mempunyai cara tersendiri dalam mengasuh anak mereka. Ada yang terkesan sangat protektif, dan juga sebaliknya, ada juga yang melepaskan anaknya dengan maksud semoga anaknya mandiri. Namun, tentu di antara Anda ada yang merasa anaknya penakut. Mengapa mereka mempunyai rasa takut tersebut? Lalu, bagaimana menanggapi hal tersebut?
Menghadapi anak yang penakut tentunya tidaklah mudah, apalagi untuk merubah sifat penakut tersebut. Rasa takut ini, jikalau tidak diatasi maka sanggup mempengaruhinya sampai dewasa. Orang bau tanah hendaklah melaksanakan upaya-upaya yang sanggup membantu anak mengatasi rasa takutnya sendiri. Tentu hal ini telah menjadi perhatian orang bau tanah dan juga para psikolog untuk mengatasi hal tersebut.
Rasa takut pada anak juga dijelaskan oleh Freud, seorang psikolog psikoanalitikal, yang menyampaikan bahwa rasa takut pada anak juga merupakan bentuk perlindungan anak terhadap dirinya sendiri. Misalnya, seorang anak mengalami bencana di mana ia menghindari pisau untuk memproteksi dirinya. Setelah itu, rasa takut pada pisau muncul.
Pada umumnya, anak memang mempunyai rasa takut yang bisa dianggap wajar, misalnya: takut terhadap gelap, takut pada orang asing, takut pada daerah asing, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan kemampuan berpikir anak yang semakin imajinatif seiring dengan perkembangan usia mereka, namun mereka belum sanggup sepenuhnya memisahkan antara imajinasi dengan kenyataan. Alhasil rasa takut muncul dalam diri mereka.
Selain itu, sebagian anak ada yang mempunyai rasa takut pada hal yang sebetulnya tidak menyeramkan, contohnya pada om atau tantenya. Hal ini pun masih bisa dianggap masuk akal pada anak-anak. Sebagai orang bau tanah hendaknya menanyakan alasan ketakutan anak dan menjelaskannya semoga anak tidak terus-menerus ketakutan.
Meskipun sanggup merupakan hal yang wajar, orang bau tanah perlu menyadari mengapa anaknya menjadi penakut. Terkadang sifat tersebut merupakan hasil dari pola pengasuhan orang tua. Tidak jarang kita menemui orang bau tanah yang menakut-nakuti anaknya, jikalau anaknya tidak menurut. Misalnya, akan mendatangkan monster jikalau anak tidak mau sekolah. Meskipun maksud orang bau tanah ialah semoga anak menjadi penurut, namun hal ini sanggup berdampak pada anak yang menjadi penakut.
Rasa takut pada anak juga sanggup disebabkan oleh rasa takut yang ditunjukkan orang bau tanah pada sesuatu hal. Misalnya, orang bau tanah memperlihatkan ketakutan terhadap tindakan pencurian. Anak-anak yang masih dalam tahap belajar akan mencontoh sikap tersebut dan kemudian, akan mempunyai rasa takut terhadap pencurian. Untuk mengatasi hal tersebut, orang bau tanah hendaknya berperilaku masuk akal dan menjelaskan kepada anak mengapa hal tersebut ditakuti.
Hal lain yang sanggup dilakukan ialah dengan tidak memperlihatkan ‘cap negatif’ tersebut pada anak. Jadi, jikalau anak Anda penakut, memperlihatkan cap ‘anak penakut’ untuknya tidak akan merubah sifat anak tersebut. Pada beberapa anak, cap negatif tersebut sanggup menciptakan anak mempertahankan sifat negatifnya tersebut.

Sumber http://tipsparenting2016.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Anakku Penakut, Bagaimana Menanggapinya?"

Posting Komentar