Pijakan (Scaffolding) Pembelajaran Di Sentra

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dalam acara pembelajaran di pusat terdapat kegitan Pijakan (Scaffolding) yang harus dilakukan. Alasan dan dasar dari harus dilakukannya acara pijakan ini adalah:
  1. Anak sering tidak tahu bagaimana cara memakai materi dan alat bermain , aturan-aturan dalam bermain, kehilangan wangsit untuk melanjutkan permainan, dsb.
  2. Pendidik atau orang remaja lainnya harus senantiasa berada di akrab anak untuk menawarkan pijakan berupa dukungan, bantuan, bimbingan, arahan, dan menjelaskan harapan-harapannya terhadap anak.
Ada 4 pijakan untuk pembelajaran di pusat yaitu :
  1. Pijakan lingkungan main
  2. Pijakan pengalaman sebelum main
  3. Pijakan pengalaman main setiap anak
  4. Pijakan pengalaman sehabis main.




1. Pijakan lingkungan main
  • Sebelum bawah umur tiba ke sentra-sentra, guru atau pendidik telah menata lingkungan main dengan menyiapkan sejumlah daerah main.
  • Usahakan paling tidak ada 3 daerah main anak biar anak bebas menentukan permainan
  • Guru perlu menyediakan waktu yang cukup biar bawah umur sanggup menentukan dan menikmati ke 3 jenis pengalaman-pengalaman main ( main sensorimor, main peran, dan main pembangunan) paling sedikit 1 jam bagi anak untuk bermain.

2. Pijakan pengalaman sebelum main
  1. Guru menjelaskan kegiatan-kegiatan main hari ini, mencontohkan bagaimana memakai materi dan alat bermain secara tepat.
  2. Agar anak mendapat wangsit ketika bermain, guru sanggup membacakan sebuah dongeng atau berdiskusi bersama ana.
Keuntungan lain dari cara pijakan pengalaman sebelum main di atas ialah dengan membacakan sebuah dongeng kepada anak sanggup menanamkan kecintaan terhadap buku.

Adapun langkah-langkah dan petunjuk guru kepada anak dalam pijakan pengalaman sebelum main ini ialah sebagai berikut :
  1. Anak-anak boleh menentukan salah satu beberapa acara main yang akan dilakukan
  2. Ketika acara main sudah dilaksanakan, Kegiatan tersebut biar diselesaikan oleh anak
  3. Anak diminta menunjukkan atau menceritakan kepada guru apa saja pengalaman dan acara yang telah dimainkan
  4. Ajak anak untuk beres-beres dan merapikan kembali alat dan acara tersebut ketempatnya
  5. Anak dipersilahkan menentukan acara main lainnya.

 3. Pijakan pengalaman main setiap anak

Hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh guru dalam acara ini ialah :
  1. Ketika anak mulai menentukan sebuah acara guru harus mencatat apa yang dipilih anak pertama kali
  2. Jika anak hanya terpaku pada acara main menuang dan mengisi pasir, artinya anak masih berada pada tahap main sensorimotor.
  3. Ketika bawah umur bermain, guru harus senantiasa menawarkan perhatian kepada semua anak dengan berpindah dari satu daerah ke daerah lain sambil menawarkan dukungan pada acara anak selagi mereka bekerja.
           Contohnya: kepada anak yang tengah bermain playdough
           (adonan tepung) dengan memakai cetakan-cetakan
           huruf, guru menanyakan ihwal apa saja karakter yang telah   
           dibuat, kemudian guru meminta anak untuk menciptakan huruf   
           lain, dst.

 4. Pijakan pengalaman sehabis main.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan oleh guru dalam pijakan pengalaman sehabis main ini ialah :
  1. Saat bawah umur berada di sekolah dasar nantinya, mereka diperlukan sanggup fokus pada satu acara dan menuntaskan acara tersebut sampai tuntas.
  2. Guru sanggup mengajarkan keterampilan-keterampilan tersebut melalui kesempatan membuatkan dongeng pengalaman-pengalaman main yang tadi dilakukan dalam sebuah bulat usai bawah umur bermain
  3. Sebelum pulang, guru juga sanggup mengajak bawah umur membereskan bahan-bahan dan alat-alat main dan meminta untuk menatanya kembali ke tempat-tempatnya
  4. Dengan cara ini diperlukan anak berguru mengelompokkan dan mengelola lingkungan main secara tepat.

Sumber : Materi Diklat Pendidik Paud Tahun 2012

Sumber https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Pijakan (Scaffolding) Pembelajaran Di Sentra"

Posting Komentar