Tips Mengenali Alergi Anak Semenjak Dini

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Indonesia belum mempunyai data epidemiologi penyakit alergi pada anak secara nasional Tips Mengenali Alergi Anak Sejak Dini
Indonesia belum mempunyai data epidemiologi penyakit alergi pada anak secara nasional. Padahal, berdasarkan International Study of Asthma and Allergies in Chilhood, prevalensi alergi anak semakin meningkat, termasuk di Indonesia.

Menurut Prof. DR. Dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K), M.Kes, Ketua Unit Kerja Koordinasi Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, pendataan harus dilakukan seputar alergi anak menyerupai jumlah, jenis alergi, pada usia berapa umumnya alergi pertama muncul, dsb. Hal ini untuk memudahkan dokter menemukan penyebab umum alergi dan cara mengatasinya, semoga belum dewasa yang menderita alergi sanggup tumbuh optimal.

World Allergy Week merupakan kegiatan tahunan inisiasi World Allergy Organization (WAO) dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai alergi dan penyakit lainnya yang terkait. Lalu, digagaslah kampanye 'Semua Dari Ingin Tau' pada April 2015 lalu, sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman alergi semenjak dini, semoga alergi tidak menghambat potensi anak.

Tujuan kampanye ini terdiri dari 3 langkah: 'Tau – Cegah & Atasi – Sebar'.
LANGKAH 1: TAU
Langkah pertama untuk mencegah dan mengatasi alergi anak yaitu dengan terlebih
dahulu mengenali tanda-tanda alergi anak.

LANGKAH 2: CEGAH & ATASI
Edukasi dan pemahaman mengenai pencegahan alergi dan solusinya berperan penting.

Menurut DR. Dr. Zakiudin Munasir, SpA(K), Ketua Divisi Alergi Imunologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI – RSCM, CEGAH terdiri dari 6 kunci utama:
- Pemberian ASI langsung selama 6 bulan pertama.
- Menghindari paparan rokok selama hamil dan sesudah bayi lahir.
- Selama hamil dan menyusui, mama tidak menghindari masakan yang sering mengakibatkan alergi menyerupai telur, kacang-kacangan, ikan dan seafood, serta susu sapi.
- Pengenalan masakan padat dimulai pada usia 6 bulan.
- Tidak ada penundaan santunan telur, kacang, ikan, dan masakan lainnya saat si kecil mulai mendapat pengenalan masakan padat.
- Pemberian susu formula protein terhidrolisat parsial (P-HP) dan protein terhidrolisat penuh untuk bayi-bayi yang tidak sanggup mendapat ASI.

Kemudian, ATASI untuk bayi dan anak yang mendapat susu formula dan ternyata alergi terhadap protein susu sapi, sebagai penggantinya sanggup diberikan formula hidrolisat penuh, formula asam amino atau formula isolat protein kedelai (soya).

LANGKAH 3: SEBAR
Penyebarluasan info semoga sedini mungkin sanggup dilakukan pencegahan dan penanganan yang tepat.

Sumber http://tipsparenting2016.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Tips Mengenali Alergi Anak Semenjak Dini"

Posting Komentar