Keutamaan Amalan 10 Hari Pertama Dzulhijjah Dan Ibadah Yang Dianjurkan

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Diantara bulan-bulan yang dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal Sholeh ialah bulan Dzulhijjah. Pada bulan ini terutama paa 10 hari pertamanya, Tuhan sangat menyayangi orang-orang yang beribadah untuk Tuhan SWT. Bahkan dalam sebua Hadist disebutkan amal yang menandinginya ialah amalan Jihad, dimana seseorang pergi berjihad dengan jiwa dan hartanya kemudian tidak ada yang kembali satu pun.

Dari Ibnu Abbas, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».
Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Tuhan melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah). Para sobat bertanya: Tidak pula jihad di jalan Allah? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun. (HR. Abu Daud no. 2438. Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud menyampaikan bahwa hadits ini shohih).

Keutamaan bersedekah di 10 hari pertama bulan Dzulhijah

Ibnu Rojab dalam Latho’if Ma’arif mengatakan, “Amalan yang kurang afdhol kalau dikerjakan di waktu yang utama (seperti bulan Dzulhijah, pen), kemudian dibandingkan dengan amalan yang afdhol yang dikerjakan di bulan lainnya, maka amalan yang dikerjakan di waktu yang utama akan lebih unggul sebab pahala dan ganjaran yang dilipatgandakan.”
Bahkan sebagian ulama menyampaikan bahwa amalan pada setiap hari di awal Dzulhijah sama dengan amalan satu tahun, ada pula yang menyampaikan sama dengan dua tahun, bahkan ada yang menyampaikan sama dengan 1000 hari. Keutamaan ini semua berlandaskan pada hadits fadho’il yang lemah (dho’if), namun hal ini tetap memperlihatkan keutamaan bersedekah pada awal Dzulhijah menurut hadits shohih yang ada.

Apa amalan yang sanggup kita lakukan pada awal Dzulhijah?

Amalan yang sanggup dilakukan ialah berpuasa. Berdasarkan perkataan Hafshoh, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan berpuasa pada sepuluh hari awal Dzulhijah. Namun ‘Aisyah menyampaikan bahwa dia tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan puasa di hari-hari tersebut sama sekali. Ibnu Rojab menukil perkataan Imam Ahmad dalam menggabungkan dua perkataan ini dengan mengatakan, “Yang dimaksudkan ‘Aisyah ialah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berpuasa secara tepat pada awal Dzulhijah. Sedangkan yang dimaksudkan Hafshoh ialah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada lebih banyak didominasi hari-hari yang ada. Oleh sebab itu, sebaiknya seseorang berpuasa pada sebagian hari dan berbuka pada sebagian lainnya. Inilah kompromi yang paling bagus.”

Ada pula ulama yang menyampaikan bahwa pada awal Dzulhijah tidak hanya dikhususkan untuk berpuasa, namun ini umum untuk amalan lainnya menyerupai qiyamul lail (shalat malam) dan memperbanyak dzikir yaitu bacaan tahlil, tahmid dan takbir. Ini memperlihatkan keutamaan bersedekah pada awal bulan tersebut. (Inilah Faedah dari Latho’if Ma’arif, Ibnu Rojab)
Jangan Lupakan yang Satu Ini

Juga hendaklah kita yang gemar melaksanakan amalan sunnah (mustahab) sanggup berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijah (puasa Arofah) sebab keutamaan yang besar di dalamnya. Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arofah? Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ”Puasa Arofah akan menghapus dosa setahun yang kemudian dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim no. 2804).
Semoga dengan melaksanakan hal ini kita termasuk orang yang mendapat keutamaan yang disebutkan dalam hadits qudsi berikut.

وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطُشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيذَنَّهُ

“Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada telinga yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, niscaya Aku mengabulkannya dan kalau ia memohon perlindungan, niscaya Aku akan melindunginya.” (HR. Bukhari no. 2506).
bulan yang dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal Sholeh ialah bulan Dzulhijjah Keutamaan Amalan 10 Hari Pertama Dzulhijjah dan Ibadah yang Dianjurkan

Orang yang senantiasa melaksanakan amalan sunnah (mustahab) akan mendapat kecintaan Allah, kemudian Tuhan akan memberi petunjuk pada pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya. Tuhan juga akan memperlihatkan orang menyerupai ini keutamaan dengan mustajabnya do’a. (Faedah dari Fathul Qowil Matin, Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al Abad, www.islamspirit.com)

Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapat taufik Tuhan untuk bersedekah pada hari yang utama ini dengan selalu mengharapkan wajah-Nya dan mengikuti tuntunan Rasul-Nya. Itulah Keutamaan Amalan 10 Hari Pertama Dzulhijjah dan Ibadah yang Dianjurkan yang harus kita usahakan sekuat tenaga kita biar sanggup meraih cinta Tuhan SWT.

Sumber http://bagaimana-islam.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Keutamaan Amalan 10 Hari Pertama Dzulhijjah Dan Ibadah Yang Dianjurkan"

Posting Komentar