ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
PERAYAAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW
“Muhammad itu sekali-kali bukan bapak dari seorang pria diantara kamu,
tapi ia rosul dan epilog nabi-nabi, dan Yang Mahakuasa maha mengetahui sesuatu”
“Muhammad itu sekali-kali bukan bapak dari seorang pria diantara kamu,
tapi ia rosul dan epilog nabi-nabi, dan Yang Mahakuasa maha mengetahui sesuatu”
Bulan robiul awal yaitu salah satu bulan yang penting dalam sejarah islam,dibulan inilah junjungan kita nabi Muhammad lahir kebumi. Salah satu bentuk penghormatan kepada nabi terahir maka diadakanlah hari peringatan kepada sang kekasih Yang Mahakuasa yang lazim dikenal dengan maulid Nabi.
Disini kami berikan sajian sebuah kajian islami mengenai nenek moyang rosullullah SAW, serta figur penting yang mendampinginya dikala mulai kelahiranya hingga mendapatkan wahyu di Gua hirah.
Disini kami berikan sajian sebuah kajian islami mengenai nenek moyang rosullullah SAW, serta figur penting yang mendampinginya dikala mulai kelahiranya hingga mendapatkan wahyu di Gua hirah.
Maulid secara bahasa yaitu tempat atau waktu dilahirkanya seseorang, sedangkan yamg dimaksud maulid disini yaitu kelahiran Nabi Muhammad SAW. Setiap tahun kita melaksanakan perayaan krlahiran Nabi yang kita cintai ini. Sejak kapan maulid Nabi ini muncul.?
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW ini muncul pertama kali ketika pemerintahan Ayyubbiyah atau lebih dikenal dengan sebutan Sallahhudin Al-Ayubi. Seorang raja mesir yang mengubah negara tersebut dari paham Si’ah ke Suni. Ketika terjadi perang salib pada waktu itu giroh atau impian umat islam untuk berjihat sudah pudar dikarenakan umat berpecah belah dan hidup bergelimpangan harta dan kemewahan. Kemudiaan Sallahhudin Al-Ayubi menyusun seni administrasi kira-kira perubahan apa yang bisa membangkitkan kecintaan kepada agama ini. Maka tercetuslah untuk merayakan maulid Nabi untuk merangsang jihat umat islam dan bala tentaranya dalam menghadapi perang Salib.
Perayaan ini juga dijadikan ajang syaimbara dibidang syair maka terpilihlah syair yang cukup populer pada waktu itu yang dinamai Al-Barjanji, maka dalam keberhasilan Salahhudin dalam mengadakan program ini ahirnya umat islam pada waktu itu bersatu dan pundak membahu mengobarkan api jihat demi memerangi kaum kafir, sehingga Salahhudin Al-Ayubbi dan bala tentaranya bisa meraih kemenangan dalam perang salib.
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW ini muncul pertama kali ketika pemerintahan Ayyubbiyah atau lebih dikenal dengan sebutan Sallahhudin Al-Ayubi. Seorang raja mesir yang mengubah negara tersebut dari paham Si’ah ke Suni. Ketika terjadi perang salib pada waktu itu giroh atau impian umat islam untuk berjihat sudah pudar dikarenakan umat berpecah belah dan hidup bergelimpangan harta dan kemewahan. Kemudiaan Sallahhudin Al-Ayubi menyusun seni administrasi kira-kira perubahan apa yang bisa membangkitkan kecintaan kepada agama ini. Maka tercetuslah untuk merayakan maulid Nabi untuk merangsang jihat umat islam dan bala tentaranya dalam menghadapi perang Salib.
Perayaan ini juga dijadikan ajang syaimbara dibidang syair maka terpilihlah syair yang cukup populer pada waktu itu yang dinamai Al-Barjanji, maka dalam keberhasilan Salahhudin dalam mengadakan program ini ahirnya umat islam pada waktu itu bersatu dan pundak membahu mengobarkan api jihat demi memerangi kaum kafir, sehingga Salahhudin Al-Ayubbi dan bala tentaranya bisa meraih kemenangan dalam perang salib.
Nabi Muhammad SAW yaitu putra dari Abdullah bin Abdul Muthalib tahun kelahiran Nabi Muhammad yaitu tahun Gajah. Dalam kalender arab bangsa timur tengah sebelum ditemukanya kalender Syamsiyah atau penanggalan Hijriah memakai bencana besar sebagai penanda tahun, data yang ditulis oleh para sejarahwan menandakan bahwa tahun gajah yaitu tahun 570 masehi. Tahun tersebut disebut dengan tahun gajah lantaran pada dikala itu terjadi bencana penyerangan oleh pasukan gajah dibawah pimpinan raja Abraha. Kedatangan pasukan yang paling ditakuti pada dikala itu bertujuan untuk menghancurkan Ka’bah dan kota Mekah.
Raja Abraha sejatinya merupakan seorang raja dari kerajaan Akso yang terletak diwilayah Yaman.
Risalah nabi Ibrohim yang diantaranya menyerukan kepada umat untuk melaksanakan ibadah haji menurutnya sangat menguntungkan penduduk kota mekah, penyuciaan Ka’bah dan kota Mekah tak lebih dari konfirasi untuk mengaburkan kerajaan Akso. Atas dasar inilah Abraha beserta pasukan gajahnya yang berniat menghapuskan kesucian Ka’bah dan kota Mekah dengan cara menghancurkannya. Dalam pikiran sadarnya Abraha ingin memindahkan ibadah haji kewilayah kerajaan Akso, sehingga ia akan menjadi penguasa kota suci sekaligus menjadi jalan untuk mengkungtuskan dirinya. Peristiwa ini pada ahirnya berahir dengan becana bagi Abraha dan pasukan gajahnya mirip yang tersurat dalam surat Al-Fill.
Raja Abraha sejatinya merupakan seorang raja dari kerajaan Akso yang terletak diwilayah Yaman.
Risalah nabi Ibrohim yang diantaranya menyerukan kepada umat untuk melaksanakan ibadah haji menurutnya sangat menguntungkan penduduk kota mekah, penyuciaan Ka’bah dan kota Mekah tak lebih dari konfirasi untuk mengaburkan kerajaan Akso. Atas dasar inilah Abraha beserta pasukan gajahnya yang berniat menghapuskan kesucian Ka’bah dan kota Mekah dengan cara menghancurkannya. Dalam pikiran sadarnya Abraha ingin memindahkan ibadah haji kewilayah kerajaan Akso, sehingga ia akan menjadi penguasa kota suci sekaligus menjadi jalan untuk mengkungtuskan dirinya. Peristiwa ini pada ahirnya berahir dengan becana bagi Abraha dan pasukan gajahnya mirip yang tersurat dalam surat Al-Fill.
“Apakah kau tidak memperhatikan tuhanmu telah bertindak terhadap tentara gajah”
“Bukankah ia telah menjadikan tipu muslihat mereka(untuk menghancurkan ka’bah)?”
“Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong”
“Yang melempari mereka dengan batu(berasal) dari tanah yang terbakar.”
“Lalu Dia menjadikan mereka mirip daun-daun yang dimakan ulat”
(Q.S Al-Fill:1-5)
“Bukankah ia telah menjadikan tipu muslihat mereka(untuk menghancurkan ka’bah)?”
“Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong”
“Yang melempari mereka dengan batu(berasal) dari tanah yang terbakar.”
“Lalu Dia menjadikan mereka mirip daun-daun yang dimakan ulat”
(Q.S Al-Fill:1-5)
Sebelum Abraha mendapatkan serangan burung Ababil yang membinasakannya, Abdul muthalib yang merupakan kakek nabi Muhammad, telah memperingatinya. Ka’bah yang dibangun oleh nabi Ibrohim dan nabi Ismail bukanlah bangunan persegi biasa, tetapi merupakan ruangan suci yang dijaga oleh Yang Mahakuasa SWT. Peringatan pemimpin besar dari suku quroisy ini pada alhasil diabaikan begitu saja mirip angin kemudian oleh Abraha, dan benar saja Yang Mahakuasa yang maha kuasa menandakan kekuasaanya dalam menjaga dan melindungi Ka’bah.
Abdullah bin Abdul Mutholib sejatinya merupakan tokoh penting suku Quroisy, kemulian ahlak nampaknya selaras dengan namaya Abdullah yang bisa diartikan hamba Allah, dan benar saja selain berparas tampan, keluhuran kebijaksanaan dan sikafnya pada alhasil menciptakan bangsa Quroisy merasa nyaman bergaul denganya. Abulah berdasarkan beberapa sumber merupakan anak kesebelas dari Abdul Mutholib. Dan ternyata Abdullah pernah akan mau disembelih oleh ayahya sendiri, hal ini terkait dengan inovasi kembali air zam-zam.
Dikisahkan sesudah terpancar dari kaki nabi Ismail, air zam-zam tak lagi mau keluar dimasa kehidupan Abdul Mutholib, namun sang pembesar kaum Quroisy ini pernah mendapati mimpi akan munculnya bunyi gemuruh didekat Ka’bah. Dan ia menyakini bahwa air zam-zam akan mengalir kembali terpancar sesudah menggali sumur didekat Ka’bah. Namun keyakinan Abdul Mutholib ditentang oleh lebih banyak didominasi suku Quraisy dan langkah Abdul Mutholib dengan mengucapkan sumpah bahwa bila air zam-zam kembali ditemukan maka ia akan mengorbankan satu dari sepuluh anak lelakinya, dan benar saja atas petunjuk Abdul Mutholib, kembali lagi ditemukan dan ahirnya sanggup dinikmati hingga kini. Sesuai dengan sumpahnya, ia mengundi satu diantara kesepuluh anak lelakinya untuk dikorbankan. Dan ternyata sesudah beberapa kali dilakukan undian selalu muncul nama Abdullah. Mengetahui Abdullah akan dikorbankan meka lebih banyak didominasi suku Qoroisy menolak, lantaran perilaku dan ahlak mulia Abdullah diperlukan menjadi pimpinan seluruh bangsa Quroisy sekaligus penerus Abdul Mutholib. Pada alhasil demi menebus jiwa Abdullah seluruh bangsa Quroisy mendermakan hartanya yang kemudian dipergunakan untuk membeli unta untuk menggantikan nyawa Abdullah, dari dongeng ini sejatinya Nabi Muhammad keturunan dari dua orang pria yang akan dikorbankan sendiri dua peria itu yaitu nabi Ismail dan ayahhandanya sendiri. Selain itu Nabi Muhammad SAW yaitu satu-satunya nabi yang merupakan keturunan dari nabi Ibrohim dan Ismail serta satu-satunya nabi yang berdarah arab.
Dikisahkan sesudah terpancar dari kaki nabi Ismail, air zam-zam tak lagi mau keluar dimasa kehidupan Abdul Mutholib, namun sang pembesar kaum Quroisy ini pernah mendapati mimpi akan munculnya bunyi gemuruh didekat Ka’bah. Dan ia menyakini bahwa air zam-zam akan mengalir kembali terpancar sesudah menggali sumur didekat Ka’bah. Namun keyakinan Abdul Mutholib ditentang oleh lebih banyak didominasi suku Quraisy dan langkah Abdul Mutholib dengan mengucapkan sumpah bahwa bila air zam-zam kembali ditemukan maka ia akan mengorbankan satu dari sepuluh anak lelakinya, dan benar saja atas petunjuk Abdul Mutholib, kembali lagi ditemukan dan ahirnya sanggup dinikmati hingga kini. Sesuai dengan sumpahnya, ia mengundi satu diantara kesepuluh anak lelakinya untuk dikorbankan. Dan ternyata sesudah beberapa kali dilakukan undian selalu muncul nama Abdullah. Mengetahui Abdullah akan dikorbankan meka lebih banyak didominasi suku Qoroisy menolak, lantaran perilaku dan ahlak mulia Abdullah diperlukan menjadi pimpinan seluruh bangsa Quroisy sekaligus penerus Abdul Mutholib. Pada alhasil demi menebus jiwa Abdullah seluruh bangsa Quroisy mendermakan hartanya yang kemudian dipergunakan untuk membeli unta untuk menggantikan nyawa Abdullah, dari dongeng ini sejatinya Nabi Muhammad keturunan dari dua orang pria yang akan dikorbankan sendiri dua peria itu yaitu nabi Ismail dan ayahhandanya sendiri. Selain itu Nabi Muhammad SAW yaitu satu-satunya nabi yang merupakan keturunan dari nabi Ibrohim dan Ismail serta satu-satunya nabi yang berdarah arab.
Ayahanda Rosullullah Abdullah diperkirakan mempunyai umur 25 tahun dan yang lebih menyedihkan Abdullah tidak sempat menyaksikan kelahiran putranya yang pada akhinya diangkat oleh Yang Mahakuasa SWT sebagai seorang Rosul yang terakhir.
Dua bulan sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, Abdullah meninggal dunia dan dimakamkan di Madinah, ketika berumur 6 tahun Nabi Muhammad menyertai ibunya menuju ke Madinah untuk melihat pusaran ayahnya, namun ketika perjalanan gres mencampai kota Apwa ibu dari Nabi Muhammad SAW, Siti Fatimah meninggal dunia dan dimakamkan dikota tersebut. Mudah diusia 6 tahun Nabi Muhammad telah bersetatus menjadi yatim piatu tanpa ayah dan ibu.
Yang Mahakuasa SWT sang maha mengetahui telah mengatur segala sesuatu atas seluruh hamba ciptaanya. Salah satu pesan yang tersirat yang dipetik dari dongeng kecil nabi Muhammad yaitu pedoman untuk menyantuni anak yatim mirip yang telah difirmankan Allah:
Dua bulan sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, Abdullah meninggal dunia dan dimakamkan di Madinah, ketika berumur 6 tahun Nabi Muhammad menyertai ibunya menuju ke Madinah untuk melihat pusaran ayahnya, namun ketika perjalanan gres mencampai kota Apwa ibu dari Nabi Muhammad SAW, Siti Fatimah meninggal dunia dan dimakamkan dikota tersebut. Mudah diusia 6 tahun Nabi Muhammad telah bersetatus menjadi yatim piatu tanpa ayah dan ibu.
Yang Mahakuasa SWT sang maha mengetahui telah mengatur segala sesuatu atas seluruh hamba ciptaanya. Salah satu pesan yang tersirat yang dipetik dari dongeng kecil nabi Muhammad yaitu pedoman untuk menyantuni anak yatim mirip yang telah difirmankan Allah:
“Bukankah ia mendapatimu sebagai seorang yatim, kemudian ia melindungimu”
“dan ia mendapatimu sebagai seorang yang binggung, kemudian ia menunjukkan petunjuk”
“dan ia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, kemudian ia menunjukkan kecukupan”
“sebab itu, terhasap anak yatim janganlah kau berlaku sewenang-wenang”
(QS. Adh-Dhuha:6-9)
“dan ia mendapatimu sebagai seorang yang binggung, kemudian ia menunjukkan petunjuk”
“dan ia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, kemudian ia menunjukkan kecukupan”
“sebab itu, terhasap anak yatim janganlah kau berlaku sewenang-wenang”
(QS. Adh-Dhuha:6-9)
Setatus sebagai anak yatim semenjak dalam kandungan yaitu salah satu cobaan berat yang dialami nabi Muhammad, hilangnya figur sang ayah pada ahirnya menciptakan Muhammad menjadi sangat bersahabat dengan sang kakek Abdul Mutholib, tetapi hubungan antara kakek dan cucu ini tidaklah lama. Pada dikala nabi muhammad genab berusia 8 tahun sang kakek meninggal dunia. Sepeninggalan sang kakek, nabi Muhammad diasuh oleh sang paman Abu tholib, meski bukanlah ayah kandungnya, Abu thalib sangatlah menyayangi keponakannya. Terlebih Muhammad telah menandakan kesolehan ahlaknya. Dibawah asuhan sang paman Nabi Muhamad berguru mengembalakan ternak.
Menginjak usinya yang ke 12 tahun nabi Muhammad memulai perjalanan dagangnya yang pertama bersama sang paman, salah satu persinggahan dalam perjalanan ini yaitu kota Madian dikota Syria. Kota indah ini pada alhasil mempesona Nabi Muhamad, dan dalam perjalanan ini pula kenabian pada diri nabi Muhammad terlihat terang oleh seorang pendeta kristen yang berjulukan Bahiro. Setelah melihat sosoknya ia yakin bahwa perjaka berusia 12 tahun ini yaitu sosok nabi terakhir yang akan mengembangkan agama ketaohitan keseluruh dunia. Dialah nabi epilog yang akan membawa umat insan menuju jalan yang lurus, jalan yang diridhoi Allah. Tetapi pendeta Bahiro memberi peringatan pada Abu tholib, kaum yahudi sangat membenci kaum arab terlebih jikalou ada bangsa arab yang diangkat menjadi nabi, oleh karenanya Bahiron menekankan kepada Abu tholib untuk menajaga dan melindungi keselamatan keponakanya. Karena bila kaum yahudi mengetahui bahwa ialah nabi terakhir yang telah dijelaskan dalam injil maka ia akan dibunuh oleh mereka.
Menginjak usinya yang ke 12 tahun nabi Muhammad memulai perjalanan dagangnya yang pertama bersama sang paman, salah satu persinggahan dalam perjalanan ini yaitu kota Madian dikota Syria. Kota indah ini pada alhasil mempesona Nabi Muhamad, dan dalam perjalanan ini pula kenabian pada diri nabi Muhammad terlihat terang oleh seorang pendeta kristen yang berjulukan Bahiro. Setelah melihat sosoknya ia yakin bahwa perjaka berusia 12 tahun ini yaitu sosok nabi terakhir yang akan mengembangkan agama ketaohitan keseluruh dunia. Dialah nabi epilog yang akan membawa umat insan menuju jalan yang lurus, jalan yang diridhoi Allah. Tetapi pendeta Bahiro memberi peringatan pada Abu tholib, kaum yahudi sangat membenci kaum arab terlebih jikalou ada bangsa arab yang diangkat menjadi nabi, oleh karenanya Bahiron menekankan kepada Abu tholib untuk menajaga dan melindungi keselamatan keponakanya. Karena bila kaum yahudi mengetahui bahwa ialah nabi terakhir yang telah dijelaskan dalam injil maka ia akan dibunuh oleh mereka.
Menginjak cukup umur perilaku keteladanan sudah terpancar dari nabi Muhammad yang beberapa kasus kursial yang sanggup mengakibatkan perselisihan antara bangsa Arab sanggup ditengahinya. Salah satu kasus yang pelik yang sanggup ditengahinya. Salah satu kasus pelik yang berhasil diselesaikan oleh kebijaksanaan nabi Muhammad ketika muda yaitu kasus peletakan kembali hajar aswat diposisinya semula, perbedaan mengenai siapakah yang pantas melentakkan kerikil suci tersebut, berujung pada pertikaian, dikala itulah Nabi Muhammad SAW yang sejatinya merupakan keturunan penjaga kota suci mekah, menandakan kewibawaan sekaligus sifat pencerahnya. Melalui lisannya tercetus solusi sederhana, namun berdampak luar biasa. Mengetahi banyak pihak yang berhak, meletakkan hajar aswat kembali pada tempatnya, maka ia tetapkan untuk memakai sorbanya sebagai alat untuk mengangkat hajar aswat dan setiap ujung sorbannya dipegang oleh semua orang yang merasa berhak untuk meletakkan kerikil tersebut ditempatnya dan benar saja semua merasa tersanjung lantaran mendapatkan kesempatan untuk meletakkan kerikil suci yang penuh berkah tersebut. Teladan ini intinya merupakan salah satu petunjuk bahwa nabi Muhammad mempunyai sifat yang dalam bahasa Arab disebut dengan Fatanah yang dalam bahasa indonesia berarti Cerdas.
Cerdas disini kemampuan untuk memahami sekaligus memecaahkan kasus sekaligus jalan keluarnya. Tutur yang disampaikan nabi Muhammad senantiasa menuntaskan sengketa dan kasus tanpa menjadikan kasus yang baru, sifat lain yang juga tersemat dalam diri nabi Muhammad SAW yaitu syidik yang berarti benar, segala ucapan lisannya senantiasa menandakan kebenaran dan kebenaran itu senantiasa ia jabarkan dalam segala kegiatannya. Tak heran bila pada alhasil diusia muda nabi Muhammad digelari Al-amin yang berarti terpercaya. Bangsa Arab terlebih suku Qurasy dimasa itu menyakini bahwa nabi muhammad yaitu sosok yang terpercaya atas segala urusan terutama dalam urusan perdagangan, bertindak nenar dalam perdagangan sejatinya merupakan jalan rizki yang lapang dan halal, hal itu terbukti ketika menikahi Khodijah diusia 25 tahun nabi Muhammad, menunjukkan maskawin berupa 20 ekor unta betina dikala itu unta yaitu ternak yang paling berharga terlebih didaerah Jazirah Arabia. Keteladanan yang sanggup dipetik yaitu perdagangan dan kejujuran sejatinya merupakan dua buah sifat yang saling melekat. Berdagang dengan jujur bukanlah penghalang meraih keuntungan dan nikmat rizki dari Allah. Justru kejujuranlah yang menciptakan seseorang pedagang mempunyai keyakinan yang merupakan pondasi dasar dari seluruh aktivitas sosial.
Cerdas disini kemampuan untuk memahami sekaligus memecaahkan kasus sekaligus jalan keluarnya. Tutur yang disampaikan nabi Muhammad senantiasa menuntaskan sengketa dan kasus tanpa menjadikan kasus yang baru, sifat lain yang juga tersemat dalam diri nabi Muhammad SAW yaitu syidik yang berarti benar, segala ucapan lisannya senantiasa menandakan kebenaran dan kebenaran itu senantiasa ia jabarkan dalam segala kegiatannya. Tak heran bila pada alhasil diusia muda nabi Muhammad digelari Al-amin yang berarti terpercaya. Bangsa Arab terlebih suku Qurasy dimasa itu menyakini bahwa nabi muhammad yaitu sosok yang terpercaya atas segala urusan terutama dalam urusan perdagangan, bertindak nenar dalam perdagangan sejatinya merupakan jalan rizki yang lapang dan halal, hal itu terbukti ketika menikahi Khodijah diusia 25 tahun nabi Muhammad, menunjukkan maskawin berupa 20 ekor unta betina dikala itu unta yaitu ternak yang paling berharga terlebih didaerah Jazirah Arabia. Keteladanan yang sanggup dipetik yaitu perdagangan dan kejujuran sejatinya merupakan dua buah sifat yang saling melekat. Berdagang dengan jujur bukanlah penghalang meraih keuntungan dan nikmat rizki dari Allah. Justru kejujuranlah yang menciptakan seseorang pedagang mempunyai keyakinan yang merupakan pondasi dasar dari seluruh aktivitas sosial.
Seseorang insan barulah dikatakan beriman dan islam ketika mengikrarkan dua kalimat syahadat. Syahadat yaitu poin pertama dalam rukun islam. Apalah arti solat dan sedekah bila kita mengingkari satu diantara dua kalimat syahadat. Nabi Muhammad intinya hanyalah insan suci yang segala uucapan dan tindakanya wajib dijadikan tuntunan dalam menjalani hidup. Al-quran yang diturunkannya selama 24 tahun masa kenabianya adalah sebuah kitab suci yang terjaga kebenarranya hungga selesai jaman. Sedangkan sabdanya mempunyai muatan nilai suci yang takkan pernah terucap dari lisan insan biasa. Sikap meneladani dan sebisa mungkin mengamalkan perilaku nabi Muhammad sejatinya merupakan perwujutan diri dari seorang muslim.
perayaan maulid nabi muhammad SAW sejatinya tidaklah pernah dilakukan dan dicontohkan nabi muhammad SAW. Islam yang diturunkan Yang Mahakuasa telah tepat syariatnya, hal ini telah tersurat dalam surat Al-ma’idah ayat:3
“bawasannya pada hari ini telah saya sempurnakan untuk kau agamamu, telah saya cukupkan nikmatku dan telah saya rido’i islam itu sebagai agama bagimu”
ayat ini yaitu salah satu ayat yang ditirunkan dari Yang Mahakuasa SWT yang maha mengetahui ketika Rosullullah menjalani haji wada/haji perpisahan sehingga bisa diartikan bahwa seluruh syariat islam telah tepat dan lengkap, mirip apa yang telah nabi Muhammad sampaikan,contohkan dan teladankan sehingga pada alhasil perayaan ulang tahun nabi Muhammad yaitu sebuah perbuatan yang tidak mempunyai nilai syariat. Hal ini sejatinya merujuk pada sabda nabi Muhammad SAW.
“hindarilah amalan yang tidak saya contohkan, lantaran setiap bid’ah menyesatkan”
(HR.Abu Daud dan Tirmidzi)
sehingga berdasarkan pada hadis ini perayaan maulid nabi bisa di katagorikan sebagai belahan dari kasus bid’ah yaitu sebuah ritual dalam ibadah yang tidak pernah dicontohkan Bukankah yang lebih menyesatkan perayaan maulid nabi bisa mirip kaum Katolik yang merayakan hari kelahiran Nabi Isa AS, padahal pada sebuah hadis riwayat Abu Daud, Rosullullah SAW bersabda:”Barang siapa menjiplak tradisi suatu kaum, maka ia belahan dari kau tersebut” nabi Muhammad SAW telah menunjukkan seluruh rujukan dan tauladan bagi seluruh umat muslim dalam menjalani kehidupan demi meraih kerido’an duniawi dan ukhrowi dan tentu saja sebuah amalan dan ritual yang tak pernah dijalankan oleh nabi hendaknya tidak dimaknai sebagai amalan embel-embel dalam meraih embel-embel pahala. Janganlah kita terjebak dalam mensyareatkan sebuah kasus yang tidak secara pribadi difirmankan oleh Yang Mahakuasa SWT yang maha mengetahui dan dituntunkan oleh nabi Muhmmad SAW.
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semua itu akan diminta pertanggung jawabannya”(QS. Al-Isra:36)
“bawasannya pada hari ini telah saya sempurnakan untuk kau agamamu, telah saya cukupkan nikmatku dan telah saya rido’i islam itu sebagai agama bagimu”
ayat ini yaitu salah satu ayat yang ditirunkan dari Yang Mahakuasa SWT yang maha mengetahui ketika Rosullullah menjalani haji wada/haji perpisahan sehingga bisa diartikan bahwa seluruh syariat islam telah tepat dan lengkap, mirip apa yang telah nabi Muhammad sampaikan,contohkan dan teladankan sehingga pada alhasil perayaan ulang tahun nabi Muhammad yaitu sebuah perbuatan yang tidak mempunyai nilai syariat. Hal ini sejatinya merujuk pada sabda nabi Muhammad SAW.
“hindarilah amalan yang tidak saya contohkan, lantaran setiap bid’ah menyesatkan”
(HR.Abu Daud dan Tirmidzi)
sehingga berdasarkan pada hadis ini perayaan maulid nabi bisa di katagorikan sebagai belahan dari kasus bid’ah yaitu sebuah ritual dalam ibadah yang tidak pernah dicontohkan Bukankah yang lebih menyesatkan perayaan maulid nabi bisa mirip kaum Katolik yang merayakan hari kelahiran Nabi Isa AS, padahal pada sebuah hadis riwayat Abu Daud, Rosullullah SAW bersabda:”Barang siapa menjiplak tradisi suatu kaum, maka ia belahan dari kau tersebut” nabi Muhammad SAW telah menunjukkan seluruh rujukan dan tauladan bagi seluruh umat muslim dalam menjalani kehidupan demi meraih kerido’an duniawi dan ukhrowi dan tentu saja sebuah amalan dan ritual yang tak pernah dijalankan oleh nabi hendaknya tidak dimaknai sebagai amalan embel-embel dalam meraih embel-embel pahala. Janganlah kita terjebak dalam mensyareatkan sebuah kasus yang tidak secara pribadi difirmankan oleh Yang Mahakuasa SWT yang maha mengetahui dan dituntunkan oleh nabi Muhmmad SAW.
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semua itu akan diminta pertanggung jawabannya”(QS. Al-Isra:36)
Indonesia sebagai negeri yang lebih banyak didominasi penduduk muslim terbesar didunia mempunyai tradisi untuk menggelar perayaan maulid nabi, beberapa kawasan terutama bekas kerajaan islam mempunyai aneka ritual untuk merayakan maulid nabi tetapi ada kasus fundamental yang mengakibatkan perayaan maulid nabi tersebut mempunyai dasar sebagai kasus yang haram, satu hal yang diharamkan terkait dengan perayaan maulid nabi, ia yaitu keyakinan bahwaasanya ditanggal 12 Robiulawal arwah nabi Muhammad akan turun kebumi sehingga umat muslim wajib memuliakannya. Mencuci pusaka ditepat pada kelahiran nabi Muhammad justru merupakan salah satu bentuk pengingkaran riasalah dan pedoman tauhid dalam agama islam ingkarnya diri atas tuntunan atas agama suci ini sejatinya merupakan bentuk pengingkaran yang positif atas kenabiaan Muhammad SAW. Semoga kita terhindar dari prilaku sesat lagi hina tersebut.
peringatan perayaan maulid nabi Muhammad SAW memang termasuk kasus yang bid’ah, hari kelahiran nabi muhammad intinya merupakan sebuah hari istimewa tetapi hal ini tidak berarti mewajibkan kita untuk melaksanakan amalan dan perayaan dihari tersebut, pemerintah Indonesia memang menerapkan hari libur nasional pada dikala kalender hijriah tepat ditanggal 12 Robiul awal. Jika kita ingin mengerjakan seatu amalan maka berusahalah senantiasa menegakan tiang agama dan meraih ridho Yang Mahakuasa sang maha kuasa. Merayakan kelahiran nabi Muhammad hiperbola justru sanggup menjebak kita mengkultuskan nabi Muhammad mempunyai kuasa lebih dari Yang Mahakuasa SWT. Boleh saja kita melaksanakan aktivitas keagamaan dihari libur nasional tetapi yang patut diingat sesungguhnya aktivitas tersebut mempunyai dasar untuk mempertebal keislaman dan keimanan kepada Yang Mahakuasa SWT. Bukan bermaksud untuk mengkramatkan kelahiran nabi.
dan yang perlu diingat kita sebagai umat muslim, menghuni negara yang berlandaskan hukum, sehingga sudah sepatutnya segala perayaan dan peringatan tidak melanggar aturan dan ketertiban umum.
Terimakasih, supaya bermanfaat
Sumber http://satuilmusejutaumat.blogspot.com/
0 Response to "Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw"
Posting Komentar