ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
PANDUAN LENGKAP PEMIJAHAN IKAN LELE
pemijahan ikan lele sanggup dilakukan pada lahan sempit memakai sarana prasarana sederhana, contohnya terpal atan materi laun yang tidak tembus air. Mengingat semakin berkembang perjuangan budidaya lele, maka kebutuhan benih akan semakin meningkat.
Hal ini menjadukan para pengusaha budidaya lele haru semakin kreatif dalam membaca setiap peluang.
1. Menyiapkan Media Pemijahan Lele
1. Menyiapkan kolam pemijah, kolam ukuran 2mx3m dengan kedalaman 1 m. Bak dicuci dengan larutan permanganat takaran 1 sendok teh dicampur dengan 3 liter air atau 5 gr/m3 air.
2. Siapkan Kakaban, terbuat dari ijuk dibingkai dengan bambu.
3. Bak pemijahan diisi dengan air setinggi 40 cm mengunakan air dari PDAM atau air higienis lainnya yang tidak mengandung materi kimia berbahaya.
1. Menyiapkan kolam pemijah, kolam ukuran 2mx3m dengan kedalaman 1 m. Bak dicuci dengan larutan permanganat takaran 1 sendok teh dicampur dengan 3 liter air atau 5 gr/m3 air.
2. Siapkan Kakaban, terbuat dari ijuk dibingkai dengan bambu.
3. Bak pemijahan diisi dengan air setinggi 40 cm mengunakan air dari PDAM atau air higienis lainnya yang tidak mengandung materi kimia berbahaya.
2. Merawat Induk Lele
Induk lele yang akan dipijah harus diberi pakan yang baik semoga sanggup menghasilkan benih yang baik. Induk lele setiap hari diberi pakan pelet/pur ikan dan diselingi dengan daging bekicot atau ikan rucah setiap 3 hari sekali. Pemberian pakan pagi dan sore takaran 10% dari berat badan. Bak penampungan induk erat dengan kolam pemijahan semoga gampang menangkapnya. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, perawatan induk-induk dilakukan secara terpisah.
Induk lele yang akan dipijah harus diberi pakan yang baik semoga sanggup menghasilkan benih yang baik. Induk lele setiap hari diberi pakan pelet/pur ikan dan diselingi dengan daging bekicot atau ikan rucah setiap 3 hari sekali. Pemberian pakan pagi dan sore takaran 10% dari berat badan. Bak penampungan induk erat dengan kolam pemijahan semoga gampang menangkapnya. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, perawatan induk-induk dilakukan secara terpisah.
3. Memilih Induk Lele Siap Pijah
Dalam pemilihan Induk, lele harus berumur satu tahun lebih dengan berat minimal 0,7 kg. Hal ini ditujukan semoga gonat lebih matang dan telur yang dihasilkan lebuh banyak.
Ciri-ciri induk betina siap pijah ialah :
1. Bagian perut membesar dan lunak jikalau diraba,
2. Dubur terlihat oval merah dan lubang pengeluaran telur lunak melebar,
3. Membuat gerakan mondar-mandir,
Ciri-ciri induk jantan:
1.Perut lele terlihat lebih ramping
2.Dubur terlihat merah dan memanjang kearah ekor
3. Bagian dubur merah dan lunak dan jikalau diurut dari arah perut akan keluar cairan putih atau sperma.
Dalam pemilihan Induk, lele harus berumur satu tahun lebih dengan berat minimal 0,7 kg. Hal ini ditujukan semoga gonat lebih matang dan telur yang dihasilkan lebuh banyak.
Ciri-ciri induk betina siap pijah ialah :
1. Bagian perut membesar dan lunak jikalau diraba,
2. Dubur terlihat oval merah dan lubang pengeluaran telur lunak melebar,
3. Membuat gerakan mondar-mandir,
Ciri-ciri induk jantan:
1.Perut lele terlihat lebih ramping
2.Dubur terlihat merah dan memanjang kearah ekor
3. Bagian dubur merah dan lunak dan jikalau diurut dari arah perut akan keluar cairan putih atau sperma.
4. Memijah Ikan Lele
1. Isi kolam pemijahan dengan air setinggi 40 cm.
2. Pasang kakaban hingga menutupi 80% permukaan air dan ditompa batau/ homogen lainnya supaya berada di dasar bak. Lepaskan induk lele yang sudah dipilih dengan perbandingan 1 betina dan 2 jantan.
3. Proses pemijahan akan terjadi pada malam hari ditandai dengan adanya kejar-kejaran antara induk betina dan jantan mengitari kakaban.
4. Amati pada pagi hari, telur-telur sudah dilepas dan melekat pada seluruh permukaan kakaban.
5. Angkat kakaban dan pindahkan kebak penetasan.
5. Menetaskan Telur
1. Menyiapkan kolam penetasan telur, bersihkan terlebih dahulu bak-bak dengan permangkanat.
2. Isi air penetasan setinggi 40 cm, pindahkan / angkat kakaban masukan kedalam kolam yang sudah disiapkan.
3. Amati telur-telur tersebut sehabis 24 jam dan telur-telur tersebut mulai menetas. Telur yang baik akan menetas hingga 35 jam. Anak ikan yang keluar dari telur masih sangat kecil dan lemah. Badan transparan dan jikalau dilihat dengan microskop akan terlihat masih mengandung kuning telur. Telur-telur yang tidak terbuahi warna kuning susu dan tidak akan menetas serta akan membusuk. Telur-telur yang terbuahi terlihat kuning transparan dan akan menetas sehabis 34 jam hingga 48 jam dikeluarkan oleh induk.
6. Pemeliharaan Larva
1. Menyiapkan kolam untuk budidaya pakan alami berupa dapnia atau cacing rambut. Cacing rambut banyak dijual di kios-kios pedagang ikan hias.
2. Setelah telur lebih dari 48 jam dan sudah terlihat banyak yang menetas maka kakaban diangkat secara hati- hati.
3. Merawat larva, larva yang gres beberapa hari menetas kondisinya masih sangat lemah. Larva ini tidak memerlukan pakan suplemen hingga menunggu kandungan kuning telurnya habis. Kandungan kuning telur akan habis sehabis menetas 7 hari. Untuk menjaga mortalitas tinggi pertu dipasang aerasi.
4. Memberi pakan larva. Setetah kandungan 7 hari, kandungan kuning telur sudah habis dan harus segera diberi pakan tambahan. Pakan pertama sanggup diberi kuning telur diblender setiap pagi dan sore sebanyak satu butir per 5000 ekor benih. Cacing rambut sanggup diberikan sehabis 11 hari dan dapnia.
7. Panen Benih Ikan Lele
Panen benih lele bukan aktivitas simpulan dari budidaya lele. Pemungutan hasil pertama dilakukan sehabis benih berumur 17 hingga 21 hari (panjang t 2,5 cm). Pada ukuran tersebut benih lele sudah sanggup ditebar pada petak pembesaran secara pribadi atau ditebar pada kawasan penampungan sambil menunggu pembeli.
8. Alat Panen Benih Lele
berupa seser, ember, waring, kantong plastik, tali karet, tabung udara, mangkok kecil. Perhitungan hasil dilakukan secara manual. Untuk menentukan benih agarseragam gunakan bejana plastik berlubang-lubang.
1. Isi kolam pemijahan dengan air setinggi 40 cm.
2. Pasang kakaban hingga menutupi 80% permukaan air dan ditompa batau/ homogen lainnya supaya berada di dasar bak. Lepaskan induk lele yang sudah dipilih dengan perbandingan 1 betina dan 2 jantan.
3. Proses pemijahan akan terjadi pada malam hari ditandai dengan adanya kejar-kejaran antara induk betina dan jantan mengitari kakaban.
4. Amati pada pagi hari, telur-telur sudah dilepas dan melekat pada seluruh permukaan kakaban.
5. Angkat kakaban dan pindahkan kebak penetasan.
5. Menetaskan Telur
1. Menyiapkan kolam penetasan telur, bersihkan terlebih dahulu bak-bak dengan permangkanat.
2. Isi air penetasan setinggi 40 cm, pindahkan / angkat kakaban masukan kedalam kolam yang sudah disiapkan.
3. Amati telur-telur tersebut sehabis 24 jam dan telur-telur tersebut mulai menetas. Telur yang baik akan menetas hingga 35 jam. Anak ikan yang keluar dari telur masih sangat kecil dan lemah. Badan transparan dan jikalau dilihat dengan microskop akan terlihat masih mengandung kuning telur. Telur-telur yang tidak terbuahi warna kuning susu dan tidak akan menetas serta akan membusuk. Telur-telur yang terbuahi terlihat kuning transparan dan akan menetas sehabis 34 jam hingga 48 jam dikeluarkan oleh induk.
6. Pemeliharaan Larva
1. Menyiapkan kolam untuk budidaya pakan alami berupa dapnia atau cacing rambut. Cacing rambut banyak dijual di kios-kios pedagang ikan hias.
2. Setelah telur lebih dari 48 jam dan sudah terlihat banyak yang menetas maka kakaban diangkat secara hati- hati.
3. Merawat larva, larva yang gres beberapa hari menetas kondisinya masih sangat lemah. Larva ini tidak memerlukan pakan suplemen hingga menunggu kandungan kuning telurnya habis. Kandungan kuning telur akan habis sehabis menetas 7 hari. Untuk menjaga mortalitas tinggi pertu dipasang aerasi.
4. Memberi pakan larva. Setetah kandungan 7 hari, kandungan kuning telur sudah habis dan harus segera diberi pakan tambahan. Pakan pertama sanggup diberi kuning telur diblender setiap pagi dan sore sebanyak satu butir per 5000 ekor benih. Cacing rambut sanggup diberikan sehabis 11 hari dan dapnia.
7. Panen Benih Ikan Lele
Panen benih lele bukan aktivitas simpulan dari budidaya lele. Pemungutan hasil pertama dilakukan sehabis benih berumur 17 hingga 21 hari (panjang t 2,5 cm). Pada ukuran tersebut benih lele sudah sanggup ditebar pada petak pembesaran secara pribadi atau ditebar pada kawasan penampungan sambil menunggu pembeli.
8. Alat Panen Benih Lele
berupa seser, ember, waring, kantong plastik, tali karet, tabung udara, mangkok kecil. Perhitungan hasil dilakukan secara manual. Untuk menentukan benih agarseragam gunakan bejana plastik berlubang-lubang.
demikianlah artikel mengenai panduan lengkap pemijahan ikan lele. Terima kasih
semoga bermanfaat
Sumber http://satuilmusejutaumat.blogspot.com/
0 Response to "Panduan Lengkap Pemijahan Ikan Lele"
Posting Komentar