ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Ketika Rasulullah SAW menangis. Malaikat penjaga arasy lupa bacaan tasbih dan tahmidnya. Ada dikala di mana pada Satu hari Rasulullah SAW yang sedang melaksanakan tawaf di Ka'bah, ia kemudian mendengar bunyi seseorang yang berada di hadapannya sedang bertawaf sambil mengucapkan dzikir: “Ya Karim! Ya Karim!” kemudian Rasulullah-pun mengucapkan zikir yang sama: “Ya Karim! Ya Karim!”
Anehnya orang yang sedang melaksanakan dzikir tersebut berhenti kemudian ia pindah ke satu sudut Kakbah yang lain dan berdzikir lagi mengucapkan dzikir yang sama ibarat tadi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah yang kebetulan berada di belakang orang tersebut kembali mngikuti dzikirnya dengan mengucapkan kalimat: “Ya Karim! Ya Karim!”
Anehnya orang yang sedang melaksanakan dzikir tersebut berhenti kemudian ia pindah ke satu sudut Kakbah yang lain dan berdzikir lagi mengucapkan dzikir yang sama ibarat tadi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah yang kebetulan berada di belakang orang tersebut kembali mngikuti dzikirnya dengan mengucapkan kalimat: “Ya Karim! Ya Karim!”
Merasa bahwa dirinya ibarat di perolok-olok, kemudia ia melihat ke belakang kemudian dilihatnya sosok seorang pria sangat ganteng serta begitu gagah, yang bahkan selama ini ia belum pernah melihatnya. Kemudia Ia berkata:
“Wahai orang tampan, apakah engkau sengaja mengejek-ngejekku, lantaran saya ini orang badui? Kalaulah bukan lantaran ketampanan dan kegagahanmu akan kulaporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”
Begitu Rasulullah SAW mendengar kata-kata yang diucapkan orang badwi tersebut, maka ia hanya tersenyum dan berkata:
Rasulullah SAW : “Apakah engkau tidak mengenali Rasull-mu, wahai orang Arab?”
Orang Badui: “Belum,” jawab orang itu.
Rasulullah SAW : “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?” tanya Rasulullah SAW.
Orang Badui: “Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya dan ke Rasullan-nya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya walaupun saya belum pernah bertemu dengannya,” jawab orang Arab badui itu.
Rasulullah SAW pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab, ketahuilah saya inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat.”
Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, ibarat tidak percaya kepada dirinya kemudian berkata, “Tuan ini Nabi Muhammad?” “Ya,” jawab Nabi SAW.
Kemudia dengan cepat orang badui tersebutpun tunduk kemudian mencium kedua kaki Rasulullah SAW. Melihat hal itu Rasulullah SAW kemudian menarik badan orang Arab badui itu sambil berkata:
“Wahai orang Arab, janganlah berbuat ibarat itu. Perbuatan ibarat itu biasanya dilakukan oleh seorang hamba sahaya kepada tuannya. Ketahuilah, Yang Mahakuasa mengutus saya bukan untuk menjadi seorang yang takabur, yang minta dihormati atau diagungkan, tetapi demi membawa gosip besar hati bagi orang yang beriman dan membawa gosip seram bagi yang mengingkarinya.”
Pada dikala itulah kemudian turun Malaikat Jibril untuk membawa kabar dari langit, dan berkata kepada Rasululloh SAW:
“Ya Muhammad, Tuhan As-Salam memberikan salam kepadamu dan berfirman:
“Katakan kepada orang Arab itu, semoga tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Yang Mahakuasa akan menghisabnya di Hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar.”
Kemudian sehabis Jibril memberikan kabar tersebut, maka Malaikat Jibril-pun pergi. Lalu orang Arab badui itu berkata:
“Demi keagungan serta kemuliaan Allah, jikalau Yang Mahakuasa akan menciptakan perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan menciptakan perhitungan denganNya.”
Dan orang Arab badui itu berkata lagi:
“Jika Yang Mahakuasa akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran magfirahNya. Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa luasnya pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kebakhilan hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa dermawanNya.”
Saat mendengar kata-kata yang diucapkan oleh orang Arab badui itu, Rasulullah SAW menangis, ia mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badui itu sehingga Rasulullah SAW Menangis dan air matanya meleleh membasahi janggutnya yang panjang. Oleh lantaran Rasulullah SAW Menangis, Malaikat Jibril turun kembali dan berkata kepada Rasulullah SAW:
“Ya Muhammad, Tuhan As-Salam memberikan salam kepadamu dan berfirman: “Berhentilah engkau daripada menangis, bahwasanya lantaran tangisanmu, penjaga Arasy lupa bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga ia bergoncang. Sekarang katakan kepada temanmu itu, bahwa Yang Mahakuasa tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan menghitung kemaksiatannya. Yang Mahakuasa sudah mengampunkan semua kesalahannya dan akan menjadi temanmu di syurga nanti.”
Begitu merasa senangya orang Arab badui, ketika mendengar kabar Malaikat Jibril kemudian dikala itu juga Ia menangis lantaran sangat tidak berdaya untuk menahan perasaan terharunya itu.
0 Response to "Ketika Rasulullah Saw Menangis"
Posting Komentar