Jembatan Shirath Al-Mustaqim

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280


JEMBATAN SHIRATH AL-MUSTAQIM

Apa itu jembatan shirath al-mustaqim..?
Benarakn jembatan ini ibarat rambut dibelah menjadi tujuh..?

Jembatan shirath al-mustaqim ialah jembatan yang menghubungkan antara suraga dan neraka yang akan dilalui seluruh umat insan di hari ahir kelak.
Jembatan ini disebut-sebut ialah jembatan yang menghubungkan neraka dan nirwana dan berdasarkan kabar yang beredar ibarat terbuat dari rambut yang terbelah menjadii tujuh namun dongeng ini berkembang lantaran adanya penapsiran dari surat Al-fatiha yang didalamnya disebut kata shirathal mustaqim. Beberapa orang menyakini bahwa jalan yang lurus ialah bentuk dari kiasan jembatan yang lurus dan panjang, dan bahwasannya jikalau dikatakan bahwa jembatan tersebut sangat tipis ibarat rambut yang dibelah menjadi tujuh tidak juga dijumpai dalilnya.


Dalam riwayat ditemukan bahwa nama jembatan ini ialah jembatan shirat, shirat ialah jembatan yang terbentang lurus dari neraka menuju ke surga, semua insan akan melewatinya sesuai dengan amalan mereka. Ada yang terjatuh ke neraka, ada juga yang melewatinya dengan cepat dan ada pula yang melewatinya dengan lamban. Salah satu riwayat ada yang menyampaikan bahwa adanya jembatan diatas neraka jahanam ialah hadis yang artinya berbunyi “maka dibuatlah as shirat diatas neraka jahanam” HR.Bukhari dan Muslim. Diriwayatkan pula bahwa jembatan shirat ini lebih lembut dari pada rambut dan lebih tajam dari pedang sebagai mana ucapan Abu Daud Al Hudri ra “sampai kepadaku bahwa jembatan ini (shirat) lebih lembut dari rambut dan lebih tajam dari pedang” diriwayatkan Imam muslim.

Melewati jembatan as shirat merupakan salah satu pristiwa dahsyat yang akan dialami oleh setiap insan yang telah melaksanakan ikrar syahadat tauhid, menyebrangi jembatan shirat yang dibentangkan diatas kedua punggun neraka jahanam ini tidak hanya dialami oleh umat islam umat nabi Muhammad SAW,  melainkan juga umat islam dari umat nabi sebelumnya, baik mereka yang mempunyai kepercayaan sejati maupun mereka yang banyak melaksanakan kemaksiatan termasuk kaum munafik. Menutut sebagian hebat tafsir, pristiwa menyebrangi jembatan shirat diatas neraka banyak di isyaratkan Yang Mahakuasa didalam Al-qur’an nur karim “dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi tuhanmu ialah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim didalam neraka dalam keadaan berlutut” Qs.Mariyam:71-72.

Lalu bagaimanakah tolong-menolong jembatan shirat yang nantinya akan kita lalui itu?
dalam sebuah hadis Rosullullah SAW menggambarkan jembatan shirat al mustaqim itu, rosullullah SAW bersabda yang artinya “licin (lagi) menggelincirkan. Diatasnya terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri yang ujungnya bengkok, ia bagaikan pohon yang berduri di nejd, dikenal dengan pohon sa’dan, dan dibentangkanlah jembatan jahanam. Akulah orang pertama yang melewatinya. Do’a para rosul pada ketika itu. :” ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah.” Pada shirath itu juga terdapat pengait-pengait ibarat duri pohon sa’dan. Hanya saja tiada yang mengetahui ukuran besarnya kecuali Allah. Maka ia mengait insan sesuai dengan amalan mereka.” HR. Al-bukhari.
Jembatan shirat tersebut amat licin, sehingga sangat menghawatirkan bagi siapa saja yang melewatinya, dimana mungkin kita terpeleset dan terprosok jatuh. Shirat tersebut juga bisa menggelincirkan orang-orang yang berjalan diatasnya. Para ulama telah menerangkan maksud dari makna menggelincirkan, yaitu jembatan itu bergerak kekiri dan kekanan sehingga menciptakan orang yang melewatinya takut akan tergelincir dan tersungkur jatuh. Shirat tersebut mempunyai besi pengait yang besar yang penuh dengan duri yang ujungnya bengkok, ini menandakan bahwa siapa saja yang terkena besi pengait ini tidak akan terlepas dari cengkramannya. Terpeleset atau tidak, tergelincir atau tidak, tersambar oleh pengait besi atau tidak semua itu ditentukan oleh amal ibadah dan keimanan masing-masing umat manusia.

Jembatan Shirat al-mustaqim tersebut terbentang diatas neraka jahanam, sehingga barang siapa terpeleset,tergelincir atau terkena sambaran besi pengait maka ia akan terjatuh kedalam neraka jahanam. Shirat tersebut sangat halus sehingga sulit untuk melewatkan kaki diatasnya. Shirat tersebut juga tajam yang sanggup membelah telapak kaki orang yang melewatinya. Sekalipun shirat tersebut halus dan tajam insan tetap sanggup melewatinya lantaran Yang Mahakuasa ta’ala maha kuasa mengakibatkan insan bisa berjalan diatas apapun. Kesulitan melintasi shirat lantaran kehalusannya atau terluka lantaran ketajamannya semua itu bergantung pada setiap kualitas keimanan orang yang melewatinya dan tidak ada dalil yang sahih yang menandakan bahwa shirat ialah rambut yang terbelah menjadi tujuh. Setelah kita mengetahui sekilas wacana bagaimana bentuk shirat yang terdapat dalam hadis-hadis sahih, berikut kita akan mengetahui pula bagaimana keadaan insan ketika melewati jembatan shirat tersebut.

Rosullullah SAW bersabda yang artinya “lalu diutuslah amanah dan rahim (tali persaudaraan) keduanya bangkit disamping kiri-kanan shirat tersebut. Orang pertama lewat ibarat kilat. ..amalan mereka. Nabi kalian waktu itu bangkit diatas shirat sambil berkata: “ya Yang Mahakuasa selamatkanlah! Selamatkanlah! Sampai para hamba yang lemah amalanya, sehingga tiba seseorang kemudian ia tidak bisa melewati kecuali dengan merangkak” pada kedua sisi shirat terdapat besi pengait yang bergantung untuk menyambar siapa saja yang diperintahkan untuk disambar. Maka ada yang terpeleset namun selamat dan ada pula yang tergelincir kedalam neraka” HR.Muslim.

Sahabat, akan ada yang menyebrangi shirat dengan selamat dan ada pula yang harus mengalami luka-luka lantaran terkena sabetan duri yang mencabik-cabik tubuhnya kemudian ada pula mereka yang gagal menyebrangi hingga ujung, mereka terpeleset, tergelincir dan terjatuh terjerembab kedalam neraka yang apinya menyala-nyala. Lalu bagaiman seseorang sanggup menebranginya dngan selamat? Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa pada ketika bencana menegangkan itu terjadi, para malaikat dan para rosul sibuk mendo’akan orang-orang yang beriman, mereka berdo’a yang artinya “ya Robbi selamatkanlah! Ya Robby selamatkanlah! Selanjutnya Yang Mahakuasa akan memperlihatkan cahaya bagi setiap orang yang beriman dan bertaqwa, Yang Mahakuasa tekah menjelaskannya didalam Al-qur’an yang artinya “hai orang-orang yang beriman. Bertaubatlah kepada Allah, dengan taubatan nasuha (taubat yang semurni-murnunya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukanmu kealam jannah yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, pada hari dimana Yang Mahakuasa tidak menghinakan nabi dan orang-orang mu’min yang bersama dia; sedangkan cahaya mereka memancar dihadapan dan disebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan:”ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami, dan ampuni kami. Sesungguhnya engkau maha kuasa atas segala sesuatu” QS.At-Tahrim:8. Dan ketika itulah setiap orang tidak akan ingat kepada orang lainya. Betapa sulitnya bagi kita untuk berjalan menyebrang diatasnya tetapi Yang Mahakuasa maha perkasa sekaligus maha bijaksana. Yang Mahakuasa akan berikan bekal bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa untuk sanggup melintasi jembatan tersebut. Sungguh pemandangan yang sangat mendebarkan, pantaslah bila nabi muhammad SAW menyatakan bahwa ketika melintasi jembatan diatas neraka jahanam sedang berlangsung setiap orang tidak akan ingat kepada orang lainya, lantaran semua orang lai sibuk memikirkan keselamatan dirinya masing masing.

Bagaimana dengan kita? Apa yang sudah kita persiapkan untuk melewati jembatan shirat al-mustaqim?
mari kita persiapkan semua amalan mulai dari sekarang. Mudah-mudahan dengan membaca artikel ini menciptakan kita sadar detapa mengerikannya masa yang akan kita hadapi setelah kehidupan didunia ini.
baca juga artikel perayaan nmaulid nabi muhammad supaya kita lebih bisa menafsirkan dan menyikapi perayaan maulid dijaman modern ini.

Sumber http://satuilmusejutaumat.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Jembatan Shirath Al-Mustaqim"

Posting Komentar