ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
7 KEISTIMEWAAN DO’A PARA NABI ALLAH
Do’a para nabi ialah do’a yang akan dikabulkan Tuhan SWT. Dan do’a merupakan referensi bagi insan dan bentuk bahwa kita sebagai hamba Tuhan yang lemah mebutuhkan derma dan naungan-Nya.
Allah SWT berfirnan yang artinya: “berdo’alah kepada-Ku, pasti akan Aku perkenankan bagimu, sebetulnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina” (Al-mukmin:60).
Do’a ialah tumpun bagi manusia, menyerupai firman Tuhan ttersebut hanya orang-orang yang suka menyombongkan dirilah yang tidak membutuhkan do’a dalam hidupnya. Derdoa sanggup membawa kebaikan pada pemohonya, doa juga sanggup mengubah sesuatu yang jelek mrnjadi baik, bahkan mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjdai mungkin menyerupai ang diriwayatkan oleh Ibnu ahmad, Ibnu majah dan al tirmizhi, dari suluman yang menyampaikan bahwa Rosullullah SAW bersabda:”tidak ada yang monolak takdir atau ketentuan dari Tuhan kecuali do’a”(HR. Ibnu Ahmad, Ibnu Majah dan at tirmidzi).
Dalam Al-qur’an para nabi yang diutus oleh Tuhan juga senantiasa memanjatkan do’a kepada Allah, lalu dalam keadaan apa para nabi berdo’a?
Dan menyerupai apa do’a para nabi? Berikut pemaparanya:
Dan menyerupai apa do’a para nabi? Berikut pemaparanya:
7 Keistimewaan Do’a Para Nabi Allah
Yang pertama adalah do’a nabi Nuh as.
Selama 950 tahun nabi Nuh menyiarkan kepada kaumnya untuk menyembah kepada Tuhan SWT, akan tetapi da’wahnya tersebut tidak sanggup menyadarkan kaumnya yang terlelap dalam kebodohan. Kaumya mengolok-olok nabi Nuh dan menuduhkan tuduhan-tuduhan yang mereka sendiri layak untuk menerimanya serta mengaggap kaum muslumin yang bersama nabi Nuh sebagai manusia-manusia rendah maka dengan latar belakang kemaksiatan dan kejahatan inilan maka turunlah hujan yang sangat lebat dari langit atas perintah Tuhan SWT. Tanah danseluruh daerah dilanda banjir dan topan, nabi Nuh dan kaumnya yang berman yang sudah siap menghadapi keadaan ini dan sebelunya telah menyeru kepada kaum mu’minin dan orang-orang yang bersamanya supaya naik keatas kapal/bahtra yang dia buat dengan tangan dia sendiri, alasannya ialah pada ketika itu air dari langit dan bumi terlihat bertemu dan memenuhi semua tempat. Nabi Nuh dan para pengikutnya naik keatas kapal dan kapal bergerak diatas permukaan air, kapal nabi Nuh tersebut berlandas dengan damai diatas gunung dan air telah memenuhi semua daerah dan menyeret semua orang yang tersesat dan keras kepala kepada kematian. Nabi Nuh pun berdo’a : “ya tuhanku, sesunguhnya saya berlindumg kepada Engkau dari memohon kepada Engkau memohon sesuatu yang saya tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan tidak menaruh belah kasihan kepadaku, pasti saya akan termasuk orang-orang yang merugi” (QS. HUT:47).
Yang pertama adalah do’a nabi Nuh as.
Selama 950 tahun nabi Nuh menyiarkan kepada kaumnya untuk menyembah kepada Tuhan SWT, akan tetapi da’wahnya tersebut tidak sanggup menyadarkan kaumnya yang terlelap dalam kebodohan. Kaumya mengolok-olok nabi Nuh dan menuduhkan tuduhan-tuduhan yang mereka sendiri layak untuk menerimanya serta mengaggap kaum muslumin yang bersama nabi Nuh sebagai manusia-manusia rendah maka dengan latar belakang kemaksiatan dan kejahatan inilan maka turunlah hujan yang sangat lebat dari langit atas perintah Tuhan SWT. Tanah danseluruh daerah dilanda banjir dan topan, nabi Nuh dan kaumnya yang berman yang sudah siap menghadapi keadaan ini dan sebelunya telah menyeru kepada kaum mu’minin dan orang-orang yang bersamanya supaya naik keatas kapal/bahtra yang dia buat dengan tangan dia sendiri, alasannya ialah pada ketika itu air dari langit dan bumi terlihat bertemu dan memenuhi semua tempat. Nabi Nuh dan para pengikutnya naik keatas kapal dan kapal bergerak diatas permukaan air, kapal nabi Nuh tersebut berlandas dengan damai diatas gunung dan air telah memenuhi semua daerah dan menyeret semua orang yang tersesat dan keras kepala kepada kematian. Nabi Nuh pun berdo’a : “ya tuhanku, sesunguhnya saya berlindumg kepada Engkau dari memohon kepada Engkau memohon sesuatu yang saya tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan tidak menaruh belah kasihan kepadaku, pasti saya akan termasuk orang-orang yang merugi” (QS. HUT:47).
Do’a nabi Ibroohim as
Tuhan SWT menentukan mekah sebagai daerah tinggal nabi Ismail as dan siti hajar, namun mekah bukanlah daerah yang subur dan buah-buahan tidak sanggup diproduksi disana. Dalam hal ini nabi Ibrohim rela dan iklas untuk tinggal dimekah, maka nabi Ibrohimpun berdo’a dan mengatakan: “ya rabbku, jadikanlah negeri ini, negeri yang kondusif setosa, dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara emereka kepada Tuhan dan hari kemudian. Maka Tuhan berfirman: “dan kepada orang yang kafirpun saya beri kesenangan sementara kemdian saya paksa dia menjalani siksa neraka, dan itulah seburuk-buruk daerah kembali” (QS. Al-Baqarah 126).
Tuhan SWT menentukan mekah sebagai daerah tinggal nabi Ismail as dan siti hajar, namun mekah bukanlah daerah yang subur dan buah-buahan tidak sanggup diproduksi disana. Dalam hal ini nabi Ibrohim rela dan iklas untuk tinggal dimekah, maka nabi Ibrohimpun berdo’a dan mengatakan: “ya rabbku, jadikanlah negeri ini, negeri yang kondusif setosa, dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara emereka kepada Tuhan dan hari kemudian. Maka Tuhan berfirman: “dan kepada orang yang kafirpun saya beri kesenangan sementara kemdian saya paksa dia menjalani siksa neraka, dan itulah seburuk-buruk daerah kembali” (QS. Al-Baqarah 126).
Do’a nabi as.
Dalam kisah yang dijelaskan dalam Al-quran Tuhan telah menceritakan dan memuji nabi Ayyub, Tuhan banyak sekali sifat nabi Ayyub yang terpuji dan sifat sabar atas segala ujian yang dilimpahkan kepadanya. Tuhan telah menguji nabi Ayyub dengan anaknya, keluarganya, hartanya kemudian dengan tubuhnya. Tuhan SWT telah mengujinya dengan ujian yang tidak pernah ditimpakan kepada siapapun, tetapi ia tetap sabar dan selalu menunaikan perintah Tuhan dan terus menerus bertaubat kepada-Nya. Dan setelah nabi Ayyub menderita penyyakit kronis dalam jangka waktu yang cukup lama, sahabat dan keluarganyapun telah menumpahkanya, maka ia berdo’a kepada Tuhan yang maha kuasa: “wahai tuhanku, sebetulnya saya telah ditimpa penyakit dan engkau yang maha penyayang diantara semua penyayang” (QS. Al-Anbiyaa:83). Maka dengn izin Tuhan SWT, Tuhan pun menghilangkan segala penyakit lahir dan batinnya, kemudian Tuhan mengembalikan segala hartanya, keluarganya serta sejumlah nikmat serta sejumlah kebaikan yang dikaruniakan kepadanya dalam jumlah yang banyak, dan alasannya ialah kesabaranya itu maka dia menjadi suritauladan bagi orang-orang yang sabar dan kisah hidupnya pun sanggup menjadi penyejuk hati bagi orang-orang yang mendapat ujian atau sedang ditimpa musibah.
Do’a nabi Musa as
Nabi Muasa pernah berdoa untuk mendapatkan kebaikan dan dihindarkan dari kegelisahan. Dan do’anya adalah: “ya tuhanku sebetulnya saya sangat memburuhkan setiap kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku” (Al-Qashas:24).
Nabi Muasa pernah berdoa untuk mendapatkan kebaikan dan dihindarkan dari kegelisahan. Dan do’anya adalah: “ya tuhanku sebetulnya saya sangat memburuhkan setiap kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku” (Al-Qashas:24).
Do’a nabi Sulaiman as
pernah berdo’a biar diberi kekayaan oleh Tuhan SWT. Ia berkata :”ya tuhanku, ampunilah saya dan anugrahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku sebetulnya engkaulah yang maha pemberi.” (QS. Shaad:5). Maka Tuhan pun menjawab do’anya dengan memberi anugrah dan pengetahuan yang besar serta melimpahkan titik kekuasaan yang besar kepada nabi Sulaiman. Bertubi-tubi berkah yang dikaruniakan Tuhan kepada nabi Sulaiman, dan menciptakan nabi Sulaiman semakin bersyukur kepada sang pencipta langit dan bumi Tuhan SWT.
pernah berdo’a biar diberi kekayaan oleh Tuhan SWT. Ia berkata :”ya tuhanku, ampunilah saya dan anugrahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku sebetulnya engkaulah yang maha pemberi.” (QS. Shaad:5). Maka Tuhan pun menjawab do’anya dengan memberi anugrah dan pengetahuan yang besar serta melimpahkan titik kekuasaan yang besar kepada nabi Sulaiman. Bertubi-tubi berkah yang dikaruniakan Tuhan kepada nabi Sulaiman, dan menciptakan nabi Sulaiman semakin bersyukur kepada sang pencipta langit dan bumi Tuhan SWT.
Do’a nabi Zakaria As.
Nabi Zakariya dan istri usianya sudah cukup sangat renta sedangkan dia belum mempunyai seorang anak dan kepada Tuhan SWT kemudian nabi Zakariya memanjatkan do’a biar dia dikaruniai seorang anak, meski dia tau bahwa istrinya sulit punya anak alasannya ialah mandul, namun nabi Zakariya tidak pernah lelah berharap dan memohon serta berdoa kepada Tuhan SWT biar diberi seorang anak pria sebagai pewaris dan penerus risalah kenabian beliau, dan nabi Zakariapun berdo’a: “ya tuhanku, sebetulnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan saya belum pernah kecewa dalam berdoa, kepada engkau, ya tuhanku. Dan sebetulnya saya khawatir terhadap mawaliku sepeninggalanku, sedang istriku ialah seorang yang mandul, maka anugrahilah saya dari sisi engkau seorang putra, yang akan mewarisi saya dan mewarisi sebagian keluarga ya’qub, dan jadikanlah ia, ya tuhanku, sebagai seorang yang diridhai.” (QS. Maryam: 4-6). Maka doa nabi Zakariyapun dikabulkan oleh Allah, ilahi yang maha mengabulkan do’a. Ahirnya istri nabi Zakariyapun hamil dan mempunyai seorang anak pria yang diberi nama yahya. Yahya seorang putra nabi Zakariya ini pun menjadi nabi dan menjadi penerus da’wah ayah handanya. Padahal jikalau melihat kondisi nabi Zakariya dan istrinya yang sudah renta serta kondisi istrinya yang mandul tampaknya tidak mungkin jikalau dia akan mempunyai seorang anak, tapi bagi Allah, tidak ada yang tidak mungkin, semuanya gampang bagi Tuhan karen Tuhan maha mndengar akan setiap do’a hambanya.
Nabi Zakariya dan istri usianya sudah cukup sangat renta sedangkan dia belum mempunyai seorang anak dan kepada Tuhan SWT kemudian nabi Zakariya memanjatkan do’a biar dia dikaruniai seorang anak, meski dia tau bahwa istrinya sulit punya anak alasannya ialah mandul, namun nabi Zakariya tidak pernah lelah berharap dan memohon serta berdoa kepada Tuhan SWT biar diberi seorang anak pria sebagai pewaris dan penerus risalah kenabian beliau, dan nabi Zakariapun berdo’a: “ya tuhanku, sebetulnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan saya belum pernah kecewa dalam berdoa, kepada engkau, ya tuhanku. Dan sebetulnya saya khawatir terhadap mawaliku sepeninggalanku, sedang istriku ialah seorang yang mandul, maka anugrahilah saya dari sisi engkau seorang putra, yang akan mewarisi saya dan mewarisi sebagian keluarga ya’qub, dan jadikanlah ia, ya tuhanku, sebagai seorang yang diridhai.” (QS. Maryam: 4-6). Maka doa nabi Zakariyapun dikabulkan oleh Allah, ilahi yang maha mengabulkan do’a. Ahirnya istri nabi Zakariyapun hamil dan mempunyai seorang anak pria yang diberi nama yahya. Yahya seorang putra nabi Zakariya ini pun menjadi nabi dan menjadi penerus da’wah ayah handanya. Padahal jikalau melihat kondisi nabi Zakariya dan istrinya yang sudah renta serta kondisi istrinya yang mandul tampaknya tidak mungkin jikalau dia akan mempunyai seorang anak, tapi bagi Allah, tidak ada yang tidak mungkin, semuanya gampang bagi Tuhan karen Tuhan maha mndengar akan setiap do’a hambanya.
Do’a nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW pada ketika itu juga memanjatkan do’a kepada Tuhan SWT. Pada ketika itu dia berkata: “ya ilahi kami, janganlah Engkau aturan kami jikalau kami lupa atau kami bersalah. ya ilahi kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana yang telah engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya ilahi kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Dan maafkanlah kami dan ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir” (QS. Al-Baqarah: 286). Maka doa inilah yang menangguhkan azab Tuhan didunia, Tuhan SWT tidak menimpahkan azab dari langit sebagai mana yang telah Tuhan timpahkan kepada orang-orang terdahulu apabila mereka berbuat maksiat.
Nabi Muhammad SAW pada ketika itu juga memanjatkan do’a kepada Tuhan SWT. Pada ketika itu dia berkata: “ya ilahi kami, janganlah Engkau aturan kami jikalau kami lupa atau kami bersalah. ya ilahi kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana yang telah engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya ilahi kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Dan maafkanlah kami dan ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir” (QS. Al-Baqarah: 286). Maka doa inilah yang menangguhkan azab Tuhan didunia, Tuhan SWT tidak menimpahkan azab dari langit sebagai mana yang telah Tuhan timpahkan kepada orang-orang terdahulu apabila mereka berbuat maksiat.
Fitrah insan memang selalu butuh akan kekuatan Tuhan yyang maha pencipta, do’a juga sebagai bentuk dari kerendahan hati dan ketika berdoa itulah yang sanggup menggambarkan ketidak berdayaan seorang insan dihadapan Tuhan SWT. Dalam doa insan meminta segala keperluanya dan menundukan dirinya dihadapan Tuhan SWT sang maha kuasa.
demikian artikel 7 keistimewaan do'a para nabi semoga bermanfaat
Sumber http://satuilmusejutaumat.blogspot.com/
0 Response to "7 Keistimewaan Do’A Para Nabi Allah"
Posting Komentar