3 Golongan Laki-Laki Penghuni Neraka

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280


Sungguh ada 3 golongan laki-laki yang harus menderita di neraka lantaran mengabaikan tanggung jawabnya terhadap wanita.

3 GOLONGAN PRIA PENGHUNI NERAKA 

1. Pria sebagai seorang suami dan ayah yang tidak mepedulikan istri dan anak-anaknya
2. Seorang saudara yang tidak menjaga kehormatan saudaranya sepeninggalan ayahnya
3. Seorang putra yang orang tuanya sudah renta renta dan tidak menjaga dan merawatnya dengan baik.

1. AYAH YANG DURHAKA
Golongan pertama yang mendapatkan bahaya penghuni neraka ialah para ayah yang tidak bertanggung jawab terhadap anak-anaknya.
Ayah bukan sekedar pasangan dari ibu, ayah bukan pula daerah meminta uang, ayah bukan seorang sosok yang gila dirumahnya yang hanya bicara seperlunya atau berkata-kata bila murka. Ayah merupakan kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap keluarga, istri dan petra-putranya. Tidak hanya bertanggung jawab terhadap makan dan minumnya tapi juga pendidikan ahlaknya dan keberhasilan dunia dan ahirat.


Inilah pesan Rosullullah SAW dalam sabdanya: “Setiap kau ialah pemimpin, dan stiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang lelaki ialah pemimpin bagi anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dipimpinya atas mereka” (HR. Muslim)


Sementara dalam Al-qur’an Yang Mahakuasa telah mengariskan kiprah setiap orang yang beriman “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang materi bakarnya ialah insan dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Yang Mahakuasa terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS.At tahrim:6).

Ayah merupakan benteng penjaga bagi putra-putrinya dari perbuatan maksiat dan dosa jangan hingga seorang ayah kehilangan kepekaan doktrin sehingga membiarkan keluarhanya larut dalam gelombang maksiat dan dosa, atau yang lebih parah justu ia sendiri yang menjerumuskan istri dan anak-anaknya dalam dosa.

Ada bahaya yang amat berat bagi seorang ayah yang tidak pedulia akan agama dan ahlak putra putrinya, menyerupai seorang ayah yang tidak peduli terhadap pakaian anaknya membiarkan auratnya terbuka dan menjadikanya tontonan dan pemandangan umum, atau seorang ayah yang membiarkan anak-anaknya pergi berdua-duaan dengan lelaki lain yang bukan muhrimnya. Orang menyerupai ini dalam istilah agama islam disebut Dayus, dan dayus termasuk orang yang terancam tidak akan masuk surga, jikalau nirwana tidak mau mendapatkan tentu nerakalah daerah kembalinya.

 “Tiga golongan yang Yang Mahakuasa haramkan nirwana bagi mereka:pecandu khamr,durhaka kepada orang renta dan dayus yaitu orang yang tidak cemburu dikala orang bermaksiat dengan keluarganya” (HR.Ahmad)

Ancaman untuk para ayah yang menjadi dayus sejatinya bertujuan biar mereka sanggup menjadi pemimpin yang baik bagi anggota keluarga lainnya, hari-hari ini banya ayah yang merasa tanggung jawab pengasuhan dan pendidikan anak ada di ibu, ia merasa sudah cukup dengan memenuhinya dengan aneka macam pasilitas, bahkan yang lebih kurang seorang laki-laki hanya mementingkan hasrat seksualnya tanpa mementingkan tanggungjawab terhadap belum dewasa tanggapan perbuatanya itu.

2. SUAMI YANG ZHOLIM
Golongan penghuni neraka kedua ialah suami yang zholim terhadap istrinya.
Istri merupakan amanah yang telah dititipkan walinya kepada seorang laki-laki yang berjulukan suami. Wali perempuan itu tentu rela melepaskan anak,saudara mereka lantaran ia yakin bahwa ia sanggup menjaga anak dan saudara mereka dengan baik. Pesan untuk menjaga dan berbuat baik kepada seorang perempuan tidak hanya menjadi cita-cita seorang wali, tetapi perintah yang terang ditegaskan oleh Yang Mahakuasa dan Rosul-Nya dalam kitab dan sunah. “.....dan bergaullah dengan mereka secara baik. Kemudian bila kau tidak menyukai mereka, maka bersabarlah lantaran mungkin kau tidak menyukai sesuatu, padahal Yang Mahakuasa menjadikanya kebaikan yang banyak” (QS.Annisa:19)

Termasuk dalam berbuat baik yaitu baik dalam tutur kata baik dalam memperlakukanya, tidak bermuka masam dikala bertemu, demikian juga baik dalam nafkah. Bergaul dengan baik berarti juga kesamaan dan kesetaraan, artinya suami akan mendapatkan perlakuan baik dari istri dikala suaminya memperlakukan istrinya dengan baik. Dahkan suami diminta untuk bersabar mendapatkan kekurangan istrinya juga dikala istri tidak melaksanakan kewajibannya secara maksimal.

“janganlah seorang istri yang beriman membenci suaminya yang beriman, jikalau dia tidak menyukai satu ahlak darinya, dia niscaya menyukai ahlak lain darinya” (HR.Muslim)

Merupakan hak istri mendapatkan nafkah dari suaminya baik itu nafkah lahir maupun batin. Merupakan sebuah kezaliman jikalau suami mempunyai kelapangan ekonomi tetapi kikir terhadap istrinya bahkan sering mencibiri hak-haknya.

Kikir merupakan sifat yang amat dicela Yang Mahakuasa dan Rosul-Nya apalagi jikalau hal itu dilakukan kepada orang yang berhak menyerupai istri. Oleh lantaran itu pada kasus suami yang bisa tetapi kikir memberi keringannan kepa para istri untuk mengambil harta suami sewajarnya meski dengan diam-diam, hal ini tidak dianggap sebagai hal pencurian lantaran ia mempunyai hak pada harrta suami.

Hal ini pernah terjadi pada hindun dan kemudian ia ceritakan kepada Rosullullah SAW ia berkata “Wahai Rosullullah! Abu Sufyan ialah seorang suami yang kikir. Bolehkah apabila saya mengambil sebagian hartanya untuk keperluan keluarga kami? Rosullulah bersabda: “tidak mengapa apabila kau mengambil sesuai keperluanmu sewajarnya”. (HR. Bukhari)

3. SAUDARA LAKI-LAKI YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB
Golongn ketiga yang termasuk laki-laki yang terancam masuk neraka ialah saudara laki-laki yang tidak bertanggung jawab. Sebab jikalau ayah telah tiada yang bertanggung jawab menjaga kehormatan saudara perempuan jatuh pada saudara leakinya, termasuk hal ini paman mereka hanya menjaga kepentingan keluarganya saja sementara adik atau koponakannya jauh dari anutan islam maka tunggulah bahaya neraka di ahirat kelak.

Saudara laki-laki mempunyai kewajiban yang menempel terhadap saudara-saudara perempuanya mulai dari membimbing, mendidik, menyayangi, melindungi dan membela mereka. Jika ayah telah wafat maka saudara laki-laki berperan sebagai pengganti ayah wajib menawarkan nafkah kepada saudara perempuan yang belum menikah atau yang menjanda jikalau mereka tidak mampu.

Saudara perempuan wajib mentaati dan menghormati saudara laki-lakinya, jikalau janda tersebut mempunyai anak yang berkewajiban menafkahi anaknya tersebut ialah anaknya jikalau ayahnya telah meninggal maka kakek dari ayah atau saudara ayah yang berkewajiban memberi nafkah kepada belum dewasa janda ter sebut.

Rosullullah SAW bertanya kepada Jabir bin Abdulloh: “Apakah kau sudah menikah?”. Jabir menjawab “ya” dia bertanya “gadis atau janda?”. Jabir menjawab “janda”. Beliau bertanya lagi “mengapa kau tidak menikahi gadis saja? Kamu bisa bermain-main dengannya dan dia bermain-main denganmu”. Jabir menawarkan alasan “wahai rosullullah, ayah kami telah wafat dan meninggalkan tujuh anak permpuan saya menikah dengan seseorang yang bisa mengurus saudara-saudara perempuanku” (HR. Bukhari dan Muslim)

Saudara laki-laki yang menyia-nyiakan dan menelantarkan saudara perempuan berarti dia ia telah durhaka kepada orang tuanya, tugaas lain dari saudara laki-laki ialah menjga harta saudara perempuanya jangan malah menghianatinya dengan merampas harta kekayaanya, ia juga dilarang menghalang-halangi jikalau ada orang yang baik melamar saudara perempuanya. 

Demikianlah artikel mengenai 3 golongan laki-laki penghuni neraka, semoga dengan membaca artikel ini bisa menjdikan bertambahanya wawasan kita dan mudah-mudahan kita semua tidak termasuk kedalam golongan orang-orang diatas. Amin



Sumber http://satuilmusejutaumat.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "3 Golongan Laki-Laki Penghuni Neraka"

Posting Komentar