Sejarah Solat Jum’At

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
SEJARAH SOLAT JUM’AT
 
sejarah solat jum'at merupakan uraian Peristiwa pada masa Nabi Muhammad SAW yaitu perintah untuk melaksanakan solat jum’at yang pertama kali turun ketika nabi Muhammad SAW hendak hijrah dari kota Mekah ke kota Madinah.

SOLAT JUM’AT merupakan solat yang dilakukan pada hari jum’at, dua raka’at dan dilakukan secara berjama’ah.  
hari jum’at merupakan salah satu hari yang mulia dibandingkan hari yang lain alasannya ialah dihari jum’at banyak terdapat peristiwa-peristiwa agung yang tidak dimiliki hari-har yang lain ibarat Adam diciptakan, dikeluarkan dari nirwana dan dimasukan lagi. Yang Mahakuasa membuat langit dan bimi beserta isinya dan wacana terjadinya hari kiamat.


Hari jum’at merupakan hari dimana solat jum’at dilakukan. Sebagaimana firman Yang Mahakuasa dalam surat Al jum’ah ayat 9 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan solat pada hari jum’at, maka bersegeralah kau pada mengingat Yang Mahakuasa dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu kalau kau mengetahui.” (Al-Jum’ah:9)

Disamping itu ada juga keutamaan yang diberikan oleh Yang Mahakuasa SWT pada umant muslim yautu berupa amalan-amalan sunah yang tidak dipunyai hari-hari yang lain ibarat hari jum’at  seperti dimana kalau orang meinggal pada hari jum’at maka dia akan dijauhkan dari fitnah siksa kubur. Sebagaimana sabda Rosullullah SAW: “Barang siapa yang meninggal dunia malam jumat atau dihari jum’at terjaga dari fitnah siksa kubur.” (HR. Imam At tirmidzi dari Abdullah bin Amr bin Ash)

Hari jum’at juga sebagai hari pembatalan dosa sebagaiman sabda Rosullulah SAW: “apabila menjauhi dosa besar, antara solat lima waktu, dari jum’at ke jum’at dan dari rahmadhan ke rahmadhan ialah sebagai kifarat penghapus dosa” (HR. Musalim
).
Akan tetapi sangat ironis, hari jum’at atau malam jum’at yang mempunyai kemuliaan bagi umat islam harus dikotori bagi orang-orang yang mempunyai keyakinan bahwa malam jum’at itu ialah malam yang penuh dengan gaib dan horor, sehingga tidak sedikit orang yang melaksanakan kegiatan-kegiatan miastik ibarat berjiarah ketempat-tempat yang dianggap keramat. Melemparkan sesajen kepantai selatan untuk menghormati nyiroro kidul, memandikan barang-barang pusak, memsndikan keris dan lain sebagainya. Padahal kalau kita perhatikan perbuatan ibarat itu bukan tiba dari agama itu merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang dikala ini juetru sudah mengalahkan sariat agama mereka lebih takut kepada nyi roro kidul daripada azab Yang Mahakuasa SWT.

Hari jum’at merupakan hari yang penting bagi islam, hari yang memuliki kekususan dan keistimewaan yang tidak dimiliki hari-hari lain. Yang Mahakuasa memerintahkan kaum muslimin untuk berkumpul pada hari itu untuk menunaikan ibadah solat jum’at secara berjamaah, disana kaum muslimin bisa bersilahturahmi sehingga sanggup terbentuk ikatan persaudaraan dan kesatuan umat. Bekan sekedar untuk beribadah kepada Yang Mahakuasa namun menjaga korelasi antara umat muslim.

SEJARAH SOLAT JUM’AT
sejarah mencatat bahwa permulaan dilakukanya solat jum’at  adalah ketika muncul perintah dari Yang Mahakuasa SWT kepada nabi Muhammad SAW, ketika ia masih berada dikota Mekan dan dalam persiapan hijrak ke kota Madinah. Sebagaimana diterangkan dalam kitab fiqih islam mu’adilatull disebutkan bahwa solat jum’at sudah diwajibkan ketika nabi SAW berada di Mekah sebelum hijrah ke Madinah. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam “nabi Muhammad SAW diizinkan untuk melaksanakan solat jum’at sebelum melaksanakan hijrah. Akan tetapi kaum muslimin tidak bisa berkumpul di Mekah, maka nabi SAW menulis surat kepada Mush’ab bin Umair yang berada di Madinah: “’Amma ba’du , perhatikanlah pada hari ketika orang yahudi mengumumkan untuk membaca kitab zabur dihari sabath-nya kumpulkanlah wanita-wanita dan belum dewasa kalian, kalau siang telah condong separuhnya, ditengah siang hari ju’at , mendekatlah kepada Yang Mahakuasa dengan dua rakaat.” (HR. Daruqutni)

Pada masa itu masih terjadi sengketa dan perlawaan dari musuh-musuh islam yang tidak menginginkan islam berkembang  yaitu pihak musrikin Quraisy, maka perintah itu tiak bisa dilakukan meski tidak melaksanakan solat jum’at tetapi sempat mengutus salah seorang sahabatnya yaitu Mush’ab bin Umair yang tinggal di Madinah semoga dia mengajarkan pada penduduk Madinah untuk berguru al-qur’an dan meaksanakan solat jum’at. Maka pada dikala itu sejarah solat jum’at dimulai.

Menurut riwayat Mush’ab bin Umair ialah orang yang pertama kali melaksanakan solat jum’at. Sementara nabi Muhammad SAW sendiri gres bisa melaksanakan solat jum’at ketika dia berada di kota Madinah. Pada waktu itu ia berada disuatu kawasan yang berjulukan Qu’ba menemui sahabat dekatnya yang lain yang berjulukan Bani Amr Bin A’uf. Sedangkan berdasarkan Ibnu Hajar Al astolani ibadah solat jum’at sudah dilaksanakan Rosullullah SAW dan para sahabatnya ketika masih dimekah, namum  dikarenakan solat jum’at itu merupaan si’ar yang harus dilakukan secara berjamaah dan secara terang-terangan masa solat jum’at dilakukan di Mekah atau berdasarkan ia solat jum’at sudah dilakukan dimekah namun secara sembuyi-sembunyi.

Rosullullah gres melaksanakan ibadak solat jum’at  dan mengumpulkan para sahabatnya ketika hijrah, ia memimpin solat jum’at di rumah Bani Salib bia A’uf. Sedangkan orang yang pertama melaksanakan solat jum’at sebelum hijrah ialah As’ad bin Zararoh dia melaksanakan solat jum’at sekitar satu mil sebelum sentra kota Madinah.

HUKUM SOLAT JUM'AT
Hukum melaksanakan solat jum’at ialah wajib dasarnya ialah al-qur’an dan asunah dan jumhur ijma para ulama. Yang Mahakuasa SWT berfirman dalam surat Al jumaah ayat 9 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan solat pada hari jum’at, maka bersegeralah kau pada mengingat Yang Mahakuasa dan tingallkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu kalau kau mengetahui.” (Al Juma’ah:9)

Dalam ayat ini Yang Mahakuasa memerintahkan untuk mengerjakannya, perintah mengerjakan dalam uhshul fiqih membuktikan kepada wajib demikian larangan sibuk jual beli sehabis ada panggilan solat membuktikan wajib. Rosullullah SAW bersabda “Hendaklah suatu kaum berhenti dan meninggalkan sollat jum’at, atau kalau tidak maka Yang Mahakuasa akan mengcap hati-hati mereka, lalu menjadikanya termasuk orang yang lalai.” Hal ini dikuatkan lagi oleh pendapat atau ijma juhur ulama atas kewajiban solat jum’at, sebagaimana hal ini disepakati oleh para ulama, solat jum’at tidak wajib dilakukan apabila ada uzur sar’i yang memaksa orang tersebut tidak kena kewajiban solat jum’at. Sebagaimana sabda rosullullah SAW: “solat jum’at wajib bagi setiap muslim dalam berjama’ah, kecuali empat: hamba sahaya, wanita, anak-anak, dan orang sakit.” (HR. Muslim)
Jumhur ulama menjelaskan bahwa sebelum  berangkat untuk melaksanakan solat jum’at maka perlu kiranya untuk memperhatikan beberapa susila yang perlu diperhatkan.

Adab solat jumm’at
adab yang harus dilakukan ketika melaksanakan atau sebelum melaksanakan solat jum’at ialah
1. MANDI DAN BERSIWAK
Mandi jum’at merupakan salah satu amalan yang diperintahkan dan mempunyai keutamaan yang besar. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dan bersumber dari Abu Huraiirah. Rpsullullah SAW bersabda: “wahai sekalian kaum muslimin, bahwasanya hari ini telah Yang Mahakuasa jadikan bagi kalian hari ied, maka mandilah kalian dan hendaklah kalian bersiwak.” (HR. Imam Al Baihaqi)

2. MEMAKAI PAKAIAN YANG TERBAGUS YANG DIMILIKI DAN MEMAKAI MINYAK WANGI
Sebagaiamana yang dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari rosullullah SAW bersabda: “Barang siapa mendi pada hari jum’at, menggunakan pakaian yang terbagus dan menggunakan wewangian kalau punya, lalu mendatangi solat jum’at tanpa melangkahi orang-orang yang sedang duduk, lalu solat sunah (mutlah) sekuat kemampuan (yang Yang Mahakuasa berikan padanya), dan membisu seksakma apabila imamnya tiba (untuk berkutbah) hingga final salatnya, maka itu menjadi penghapus dosa-dosa antara hari jum’at tersebut dengan jum’at sebelimnya.” (HR. Bukhari)

3. BERSEGERA KE MASJID
Abu Hurairah berkata: “jika hari jum’at telah tiba maka para malaikat bangun didepan pintu mesjid, mereka mencatat orang yang pertama tiba dan seterusya”.

4. SOLAT TAHIATAUL MASJID
Rosullullah SAW bersabda yang artinya: “jika seorang dari kalian tiba (untuk) pada hari jum’at sementara imam sidah berkhutbah, maka solatlah dua rokaat dan ringankanlah solatnya tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 5.SOLAT SUNAH KETIKA MENUNGU KHOTIB NAIK MIMBAT UNTUK KHOTBAH
Rakaat dalam solat ini tidak dibatasi ibarat yang disepakati oleh jumhur ijma para ulama dan dikerjakan sekemampuuanya saja

6. MENDEKATI KHOTIB UNTUK MEDENGARKAN KHUTBAH

7. DIAM DAN MENDENGARKAN KHUTBAH
Jangn berbicara dan jangan melaksanakan perbuatan yang sia-sia sebagaimana sabda Rosullullah SAW: “jika kau berkata kepada temanmu “diam” ketika imam berkhutbah, maka kau telah berbuat sia-sia (yakni rusak pahala jum’atnya).” (HR. Bukhari dan Muslim)

8. SOLAT SUNAH SETELAH SELESAI SOLAT JUM’AT
Setelah rangkaian solat kum’at final maka dianjurkan solat sunah sehabis solat jum’at.

Demikianlah artikel tentng SEJARAH SOLAT JUM’AT mudah-mudahan sehabis membaca artikel ini bisa menambah pengetahuan kita dan bisa menambah keimannan kita kepada Yang Mahakuasa SWT. Amin


Sumber http://satuilmusejutaumat.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Sejarah Solat Jum’At"

Posting Komentar