4 Sososk Perempuan Penghuni Surga

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280


4 sosok perempuan penghuni surga yaitu empat perempuan yang tangguh dalam mempertahankan keteguhan iktikad dikala coba-coban Yang Mahakuasa yang sangat berat tiba menimpanya. Wanita yang bisa mempertahankan kalimat laa illaha illallaah dikala orang-orang disekelilingnya berbuat aniaya kepadanya.

Jika dalam benak kita terlintas pertanyaan, apakah ada jawaban bagi mereka yang berbuat baik..? apakah harta yang melimpah yang menjadi jawabanya? Apkakah bertambahnya ilmu? Atau mungkin mempunyai belum dewasa yang soleh dan soleha? 

Maka Yang Mahakuasa SWT memberi jawaban dengan berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kau merasa takut dan janganlah merasa sedih; dan gembiralah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan kepadamu”. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan ahirat; didalamnya kau memperoleh apa yang kau inginkan dan memperoleh (pula) didalamnya apa yang kau minta, sebagai hidangan (bagimu) sebagai tuhan yang maha pengampun lagi maha penyayang. (QS. Fushilat:30-32).


Sosok perempuan penghuni surga yaitu sosok yang akan dihadiahi jannah. Jannah atau nirwana merupakan jawaban utama bagi insan yang bersedekah soleh dan beriman. 

Dalam sebuah hadis dalam riwayat Imam al-hakim, Rosullullah SAW menegaskan mengenai 4 sosok wanita penghuni surga, perempuan yang bersabar atas ujian Yang Mahakuasa dan menjaga keimananya hingga ahir.
“Pemuka perempuan hebat nirwana ada empat: Mariyam binti Imran, Fatimah binti Rosullillah SAW, Khodizah binti Khuwailid dan Asiyah.” (HR. Hakim)

Berikut kami uraikan cerita para perempuan yang dijamin jannah atau surga:

1. ASIYAH
Asiyah yaitu seorang permaisuri atau seorang istri raja zalim dan musrik dikala itu. Asiyah yaitu istri dari Fir’aun, yaitu seorang raja yang menganggap dirinya sebagai Tuhan. Ia mengaku bahwa dirinya mempunyai sifat uluhiyah atau ketuhan dan megklaim dirinya mempunyai rubiyah yaitu kekuatan sebagai pengatur alam.

Fir’aun yaitu seorang insan yang berfikir dan berprilaku berdasarakan isyarat dan nasehat dari para dukun, tak heran kalau pada ahirnya Fir’aun selalu terjebak dalam perbuatan yang irrasional atau tidak masuk akal. Salah satu bentuk kebodohan fir’aun yaitu memerintah kerajaanya menurut tafsir mimpi.

Atas dasar tafsir mimpi Fir’aun memerintahkan seluruh tentara kerajaannya untuk membunuh seluruh anak pria yang lahir dalam jangka waktu setahun. Perintah Fir’aun ini pada ahirnya justru malah membawa seorang bayi pria yang sangat bersahabat dengan singgahsananya, alasannya tatkala keluar perintah untuk membunuh semua bayi pria seorang ibu menghanyutkan seorang bayi pria kesungai Nil. Dan dengan izin Yang Mahakuasa sehingga bayi pria itu hanyut dan berlabuh di istana. 

Penampilan dan paras sang bayi memikat hati sang permaisuri Fir’aun, permaisuri yang berjulukan Asiyah terpikat dan merasa tentram dengan kehadiran sang bayi laki-laki. Asiyah yang merupakan permaisuri kerajaan mesir yaitu perempuan yang terhormat lagi soleha, ia menyelamaykan bayi yang kelak akan menjadi seorang nabi yaitu Musa AS.

Keutamaan Asiyah sehingga berbuah nirwana alasannya keteguhanya menjaga kalimat laa illaha illallaah tiada tuhan selain Allah.

Keimanan Asiyah menyebabkan Fir’aun marah bahwa tiada tuhan selain Yang Mahakuasa berarti mengingkari sifat ketuhanan dan kemahabesaran Fir’aun sebagai raja umat manusia.

Pemberontakan Asiyah kepada sang suami berbuah siksa dan derita, Fir’aun memerintahkan kepada para tentaranya untuk mengikat tangan dan kakinya pada sebuah tonggak hingga ahirnya Asiyah menyeru pada robb yang maha agung yang ia yakini: “ya robbku bangunkanlah sebuah rumah untukku disisimu dalam firdaus dan selamatkanlah saya dari Fir’aun dan perbuatanya dan selamatkanlah saya dari kaum yang zolim.”. dan Yang Mahakuasa SWT memberi proteksi kepada perempuan yang sileh lagi mulia tersebut, Yang Mahakuasa mengirimkan malaikat untuk menaunginya tatkala ia ditinggal pergi oleh tentara Fir’aun yang menyiksanya. 

Malaikat itu juga menghiburnya dengan memperlihatkan rumah yang disurga ketika dia disiksa. Inilah usaha seorang istri untuk melepaskan diri dari jeratan suami yang sirik dan jawaban keteguhan hati itu yaitu sebuah rumah disurga.

2. MARYAM
Ada seorang mulia tapi bukan nabi ia mempunyai menantu seorang nabi dan kedua cucu laki-lakinya diangkat oleh Yang Mahakuasa SWT sebagai seorang nabi dan rosull.

Orang mulia itu berjulukan Imran ia yaitu seorang yang alim lagi soleh dan sekaligus guru bagi kaum bani Isroil. Imran yaitu seorang imam di Masjidil Aqsa istrinya berjulukan Hanah, pasangan suami istri ini mempunyai dua orang putri yang soleha. Asiya binti Imran menikan dengan nabi Zakariya as mereka mempunyai seorang putra yang juga diangkat menjadi seorang nabi yaitu Yahya as.

Sedangkan Maryam binti Imron memperlihatkan cucu berjulukan Isa as. Keutamaan keluarga Imran menjadi bab dari wahyu Yang Mahakuasa dalam surat Al-Imran ayat 33. “sesungguhnya Yang Mahakuasa telah menentukan Adam,Nuh,keluarga Ibrohim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (dimasa mereka mereka masing-masing).” (QS. Al-Imran:33)

Ketika hendak melahirkan Maryam, Imran telah wafat, maka iapun kemudian mengadakan sebuah undian untuk menentukan siapakah keluarga yang akan merawat Maryam hingga dewasa. Dan ternyata yang memenangkan undian tersebut yaitu keluarga nabi Zakariya as.

Nabi Zakariya mendidik Maryam ibarat anaknya sendiri terlebih ketika mereka menjadikanya sebagai seorang anak angkat yang ketika itu nabi Zakariya dan asiya belum mendapatkan seorang keturunan.

Keluarga nabi Zakariya membesarkan Maryam di Baitul maqdis, didalam kompelek suci ini terdapat sebuah mirhab kusus bagi maryam, disinilah maryam menghabiskan hari-harinya untuk mendalami agama,berzikir dan mengingat kebesaran Yang Mahakuasa SWT tidak pernah lepas dari keseharian maryam.

Meskipun bukan seorang nabi dan rosul Maryam mendapatkan sebuah mu’jizat, tampaknya Yang Mahakuasa SAT mengabulkan nazar ibunda Hanah. “maka tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Yang Mahakuasa menyebabkan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya mesuk menemui maryam di mihrab, ia dapati kuliner disisinya. Zakariya berkata: “hai Maryam dari mana kau memperoleh (makanan) ini?” Maryam menjawab: “makanan itu dari sisi Allah” bergotong-royong Yang Mahakuasa memberi rizki kepada siapa yang dikehendakinya tanpa hisab. (QS. Al-Imran: 37)

Keutamaan dan keistimewaan marya sebagai seorang yang soleh lagi hebat ibadah membuat nabi Zakariya berdoa dan  meminta kepada Allah, ia bermunajab biar ia mempunyai keturunan biar mempunyai keturunan yang mempunyai ahlak yang sesempurna Maryam binti Imran.

Disanalah Zakariya berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku berikah saya dari sisi engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya engkau maha pendengar doa.” (QS. Al-Imran:38)

Tak usang istri nabi Zakariya asiya binti Imran hamil padahal sebelumnya Asiya mendapatkan ponis mandul dan sang suami Zakariya sudah berusia sangat lanjut, tapi bersamaan dengan kehamilan Asiya sang adik yang juga sebagai anak angkatnya Maryam binti Imran mendapatkan mu’jizat yang lainya.

(ingatlah), ketika malaikat berkata: “Hai maryam, bergotong-royong Yang Mahakuasa menggembirakan kau (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-masih isa putra maryam, seorang terkemuka didunia dan diahirat dan termasuh orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), dan dia berbicara dengan insan dalam buaian dan ketika sudah remaja dan dia yaitu termasuk orang-orang yang saleh.” Maryam berkata: “Ya tuhanku, betapa mungkin saya mempunya anak, padahal saya belum disentuh seorang laki-lakipun” Yang Mahakuasa berfirman (dengan mediator Jibril): “demikianlah Yang Mahakuasa membuat apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Yang Mahakuasa berkehendak menetapkan sesuatu, maka Yang Mahakuasa hanya cukup berkata kepadanya: “jadilah”, kemudian jadilah dia. (QS. Al-imran:45-47).

Inilah mu’jizat milik Maryam binti Imran lewat perantaraan malaikat jibril, Yang Mahakuasa meniupkan ruh nabi Isa as kedalam rahim Maryam. Yang Mahakuasa SWT menjaga kesucian maryam sebagai seorang gadis, namun inilah ujian terbesar maryam.

Keimanan kesudahannya bertemu dengan cobaan dan fitnah yang amat berat, Maryam binti Imram harus melibatkan keyakinanya atas takdir Yang Mahakuasa SWT. Maryam binti Imtan mendapatkan ujian berbentuk fisik yang aharus mengandung bayi nabi Isa as namun ujian mental tidak kalah dahsyatnya alasannya kaum bangsa Bani Israil yang dikala itu mendiami Nazaret di Palestina. Saat itu Yang Mahakuasa mengilhamkan Maryam untuk bejalan kearah timur ketika tak bisa untuk berjalan, Maryam menyandarkan tubuhnya pada sebuah batang kurma derita ini membuat maryam meronta. Rasa sakit alasannya akan melahirkan seorang anak memaksa ia menyandar pada pangkal pohon kurma kemudian ia berkata “Aduhai, alangkah lebih baik saya mati sebelum ini, dan saya menjadi barang yang tidak berarti lagi digunakan”.
Ketika meryam berada diujung putus asa, Yang Mahakuasa kembali menyeru kepada umalaikat jibril untuk menyerunya, mak Jibril menyerunya dari daerah yang rendah, “janganlah kau bersedih hati, bergotong-royong tuhanmu telah menyebabkan anak sungai dibawahmu dan mulikanlah pangkal pohon kurma itu kepangkalmu, pasti pohon kurma itu akan menggugurkan buahnya yang masak kepadamu”

Takdir Yang Mahakuasa membuat nabi Isa as lahir dalam keadaan tanpa ayah. Mu’jizat  nabi Isa as telah ia dapatkan semenjak kelahiranya, dan salah satu mu’jizat nabi Isa as itu yaitu pembelaan  dan penjagaan Yang Mahakuasa atas kesucian sang ibunda, fitnah dari sebagian bangsa bani israil eksklusif mendapatkan bantahan dari Yang Mahakuasa SWT melalui mediator ucapan bayi Isa as.

Maka Maryam membawa anaknya pada kaum bani israil dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: “hai maryam, bergotong-royong kau melaksanakan sesuatu yang amat mungkar, hai perempuan saudara Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu bukanlah seorang pezina, maka Maryam menumjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?” berkata Isa: “Sesungguhnya saya ini hamba Yang Mahakuasa yang memberimu Al kitab menyebabkan saya seorang nabi dan menyebabkan saya diberkati dimana saja saya berada, dan Dia memerintahkanku untuk mendirikan solat dan menunaikan zakat selama saya hidup dan berbakti kepada ibu dan Dia tidak menjadikanku seorang yang sombong lagi celaka, dan semoda kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari saya dilahirkan pada hari saya dimatikan dan pada hari saya dibangkitkan kembali” itulah Isa putra marya yang menyampaikan perkataan yang benar yang mereka berbantah-bantahan wacana kebenaranya.

3. KHODIJAH
Seberapa pentingkah khodijah bagi Rosullullah SAW,  beliau bersabda: “Allah tidak memberiku pengganti yang lebih darinya. Ia beriman kepadaku kala semua orang mendustakan. Membantuku dengan harta bendanya, kala semua orang tidak memberiku bantuan, dan Yang Mahakuasa memberiku belum dewasa darinya, kala semua istri tidak memberiku keturunan.” (HR.Ahmad).

Khadijah binti khualit ra merupakan orang pertama yang berislam,selimut khodijahlah yang menghangatkan badan Rosullullah SAW ketika menggigil ketakutan, wahyu pertama surat Al alaq yang turun untuk mengangkat Muhammad menjadi nabi dan rosul menyebabkan ia ketakutan dan perasaan itu hanya ia sampaikan kepada istri tecinta. “apa yang terjadi padaku, saya menghawatirkan keselamatanmu?” kemudian sang istri menjawab pertanyaan beliau: “sekali-kali tidak, demi Allah, Yang Mahakuasa tidak akan meninggalkamu selamanya, alasannya engkau suka menyambung silahturahmi, selalu berbicara jujur, memikul beban orang lain, memberi makan orang miskin, menjamu tamu dan menolong orang yang menegakkan kebenaran.

Keislaman Khodijah berawal dari indera pendengaran beliau, ketika ia mendengar nabi Muhammad SAW membaca ayat Al-Quran, Khadijah berkata kepada sang suami: “alangkah indah kata-kata ini wahai bubuk kosim. Sungguh, kata-kata ini indah dan baik. Ini bukan kata-kata insan wahai bubuk qosim”.

Kehidupan Rosullullah bersama Khodijah berbuah tujuh anak. Putra pertama mereka berjulukan kosim, sehingga Rosullullah mendapat sapaan bubuk kosim. Dua putra lainya berjulukan Abdullah dan Ibrohim, namun ketiga putra rosul ini meninggal ketika belum memasuki pintar balik inilah bentuk cobaan yang menimpa keluarga nabi SAW.

Sedangkan keempat putri nabi dan ummu mu;minin Khodijah, Zaianb, Rokayah, ummu kultum dan Fatimah. Ke empatnya menyertai masa kenabian ayahanda SAW.

Khodijah ra merupakan seorang saudagar kaya yang mendapatkan nikmat banyak harta dan kekayaanya tersebut ia sedekahkan kepada siapa saja yang mau berislam. Jihad harta Khodijah ra dilakukan secara hening dan belakang layar namun ketika da’wah nabi mulai meluas dan memancing ketegangan pembesar kaum qurais, cobaan kembali menimpa keluarga nabi SAW. Karena untuk beberapa dikala malaikat Jibril tidk lagi memberikan wahyu kepada nabi SAW. Kondisi ini kembali membuat nabi SAW murung dan gelisah dan sedih. 

Kembali Khodijah mengambil kiprahnya sebagai pendamping yang setia. Beliau berkata: “Janganlah bersedih wahai rosullullah, kesengsaraan pasti akan berlalu, sesudah kesulitan pasti akan ada kelapangan. Apapun yang Yang Mahakuasa lakukan semata menurut kehendaknya.

Tak berselang usang wahyu pertama turun kepada Rosullullah SAW dan surat Ad duha secara utuh dari pertama hingga ahir 1-11. Surat ad duha menjadi klarifikasi bahwa Yang Mahakuasa SWT tidak akan meninggalkan nabi Muhammad SAW, dalam surat ini Yang Mahakuasa memperlihatkan isarat bahwa da’wah rosullullah SAW akan bertambah baik dan berkembang. 

Dukungan ummu mu’minin Khodijah kepada Rosullullah SAW untuk berda’wah dan memberantas peradaban jahiliyah semakin besar. Dipundak Khodijah semakin berat dan semakin sering berbelanja dijalan Yang Mahakuasa dengan hartanya ibunda Khodijah membebaskan para budak dirumah beliaulah terdapat kuliner bagi yang kelaparan dan rumah bernaung bagi yang kedinginan, maka Yang Mahakuasa mengutus malaikat Jibril untuk memberikan kabar gembira kepada ibunda Khodijah ra. “Ya rosullullah!, ini Khodijah sebentar lagi tiba dengan membawa wadah berisi lauk, kuliner atau minuman. Setelah tiba nanti, sesudah hingga nanti sampaikan salam Robbku dan juga salamku kepadanya. Dan sampaikan isu gembira kepadanya, berupa rumah disurga dari mutiara cekung, tiada kegaduhan atau keletihan didalamnya. (HR. Bukhari dan Ahmad).

Ini sungguh kemuliaan yang sangat besar, Yang Mahakuasa SWT dan malaikat Jibril memperlihatkan salam kepada ibunda Khadijah ra. Pengorbanan,perjuangan dan pendampingan total seorang istri kepada nabi Yang Mahakuasa mendapatkan balasa yang luar biasa indah.

4. FATIMAH
Ke empat putri nabi eksklusif berislam mengikuti ibunda Khodijah, mereka bersama sang ibunda menjadi wanita-wanita yang terdepan membenarkan, mempercayai dan menyakini pemikiran nabi SAW. Ajaran islam yang turun kepada nabi SAW mendapatkan tantangan keras dari kaum qurais, bagi mereka islam memperolok keyakinan bagi para pendahulu mereka. 

Islam menyatakan Yang Mahakuasa satu-satunya robb yang patut disembah, kaum qurais tidak mau menerimanya, bahwa Latha dan uzha hanyalah sebuah patung yang tidak mempunyai kuasa untuk mengatur hidup dan kehidupan mereka, maka kaum qurais melancarkan beraneka fitnah kepada Nabi Muhammad SAW.

Mereka berkata, bahwa nabi Muhammad SAW yaitu orang gila serta seorang penyihir dan dukun, tekanan dengan bentuk fisik mulai mereka lakukan ketika nabi SAW sedang melaksanakan solat sesuai dengan tuntunan Allah. 

Diantara kaum qurais yang keras dan agresif pertetangannya kepada da’wah nabi yaitu Ukbah, peria kafir ini mendatangi rosullullah SAW yang sedang sujud dengan membawa kotoran binatang dan dengan keberanianya melemparkan kepda punggung nabi SAW yang sedang sujud, melihat hal ini kaum qurais tertaw girang. Salah satu putri nabi SAW Fatimah ra dan begitu melihat hal ini ia segera mebersihkan punggung ayah handanya dan dengan gagah berani Fatimah ra mendatangi Ukbah dan segerombololan kaum quraisi. 

Beliu berkata bahwa ini yaitu suatu tindakan yang keji terhadap sang nabi dan Rosull utusan Allah. Da’wah rosullullah bertambah menjadi semakin berat dengan wafatnya ibunda Khodijah ra. Rosul beserta ke empat putrinya mencicipi kesedihan yang amat mendalam. Fatimah ra mulai mencicipi kehilangan kasih sayang ibinda.

Didalam perkembangangan da’wah islam berikutnya dikota madinah, Fatimah dilamar seorang cowok yang dikenalnya semenjak kecil yakni Ali bin Abi tholib ra.
Rosull SAW berkata kepada Ali bin Abi Tholib: “Baju beri itu benar-benar merupakan maskawin bagi fatimah”. Kehidupan Fatimah dan Ali berjalan langgeng dan mempunyai dua orang putra yang luar biasa Hasan dan Husin bin Abi Tholib. Inilah keluarga yang sangat dibanggakan oleh nabi. Sampai ia memberikan sebuah hadis: “wahai Fatimah, beranikah kau menjadi ratu bagi para perempuan di surga” cerita ini tercatat dalam hadis Bukhari dan Muslim.

Demikianlah artikel megenai 4 sosok waita penghuni surga semoga sesudah membaca artikel ini semangat juang kita dalam da’wah menegakkan pemikiran islam menjadi lebih membara khususnya bagi para wanita-wanita soleha.

Sumber http://satuilmusejutaumat.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "4 Sososk Perempuan Penghuni Surga"

Posting Komentar