3 Perangkap Iblis

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280


 PERANGKAP IBLIS

ILUSTRASI AIBLIS
Imam Ibnul Zauji membuat perumpamaan yang menggambarkan bagaiman upaya setan dalam mengganggu manusia. “sesungguhnya hati insan mirip kerajaan dibagian luar yakni tembok yang menjadi benteng, tembok benteng ini mempunyai beberapa pintu dan serpihan celah yang belum diperbaiki. Didalam benteng terdapat istana yang berpa logika dan hati nurani dan disamping benteng terdapt rumah renta yang dihuni hawa napsu. Para malaikat keluar masuk benteng melalui pintu masuk, sementara syetan keluar masuk melalui rumah teu tanpa ada halangan. Pertemperan terus terjadi antara penghuni istana dan ppenghuni rumah tua, sementara syetan selalu keliling mengitari benteng untuk mencari lengahnya penjaga pintu benteng dan berusaha menerobos celah tembok , alasannya yakni itu tidak selayaknya sang penjaga lengah meskipun hanya sesaat, ia harus mengontrol semua pintu dan memperhatikan celah benteng alasannya yakni musuh tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menerobos kedalam benteng.” 

Berikut ini yakni 3 perangkap iblis

1. Perangkap iblis alasannya yakni panjang angan-angan 
Menampakkan kebatilan dalam bentuk kebenaran  inilah salah satu perangkap tercanggih setan sampai insan yang teperangkap binasa tanpa sadar salah satunya yakni panjang angan-angan. Dalam kitabnya talbis iblis, betapa seringnya terbersit dihati yahudi maupun nasrani kecintaan terhadap islam, namun iblis senantiasa menghalang-halanginya dan membisikan kehati mereka, jangan terburu-buru masyk islam pikirkan secara seksama dan matang sehingga ia menunda-nundanya sampai maut tiba menjemputnya dan mereka mati diatas kekafirannya. 


Demikian juga yang terjdi pada pelaku maksiat semoga menunda-nunda maksiatnya, iblis membuatnya terhalang dari melalui jalan syahwat sehingga mereka menunda-nunda taubatnya. Iblis akan senantiasa menanamkan dan menumbuhkan perilaku malas dan minunda-nunda amal. Ibnu zauji berkata “penyebab kelalaian, meremehkan kebaikan dan kecendrungan pada keburukan yakni panjang angan-angan. Orang yang berangan-angan akan banyak berinfak pada waktu subuh, maka pada malam harinya ia akan berinfak ala kadarnya.

Berbeda dengan orang yang membayangkan kematian didepan matnya maka ia akan bergegas dan bersungguh-sungguh dalam ibadahnya. Nabi SAW bersabda: “sholatlah engkau sebagaimana sholat orang yang akan berpisah dngan kehidupan dengan datangnya malaikat maut seolah-olah ngkau melihatnya, apabila engkau tidak sanggup melihatnya, maka bahwasanya ia melihatmu. (HR. Bukhari).

Sifat menunda-nunda sudah menjadi watak manusia, ini akan sangat sulit dilawan kecuali orang  yang sadar akan dirinya, sampai melawannya sekuat tenaga ia menyadari bahwa dirinya telah berperang, musuh tidak pernah malas untuk menyerang dirinya.

2. Perangkap iblis alasannya yakni miskin ilmu
Karena kebodohan kita syetan dengan leluasa memperdaya kita, yang berbahaya dalam hall keyakinan syetan mengusik kita untuk menyakan kita dzat Yang Mahakuasa dan sifat-sifatnya sampai kita menjadi ragu kepada Yang Mahakuasa ta’ala. Rosullullah SAW pernah bersabda: “sesungguhnya syetan itu mendatangi salah seorang diantara kalian dan bertanya: “siapakah yang menciptakanmu?” ia menjawab “Allah” setan bertanya, “siapa yang  menciptakan langit dan bumi?” ia menjawab “Allah” setan bertanya lagi, “siapa yang membuat Allah?” kalau salah seorang diantara kalian meraskan sebagian dari yyang demikian itu, maka hendaklah ia berkata, “aku beriman kepada Yang Mahakuasa dan RosulNya” (HR. Muslim).

Iblis dan pasukany juga berusaha memperdaya kita dengan memusuhi Allah, dengan menebar rasa iri dan dengki mialnya dengan menyampaikan “mengapa Yang Mahakuasa menyempitkan rizki orang yang bertaqwa dan melapangkan rizki orang yang durhaka?”  semua tragedi ini terjadi alasannya yakni kita jauh dari ilmu dan menjauh dari para ulama mewaspadai fatwa-fatwanya bahkan membencinya. Karena itulah kita sering berkata tanpa ilmu sama sekali dan sering mengomentari dan mencaci sesuatu contohnya lewat media umum tanpa didasari ilmu sama sekali.

Menurut Ibnu Jauzi, kendaraan setan itu gosib,keraguan dan perdebatan yang tidak membuahkan keyakinan yang bisa dijadkan pegangan “sebagian mereka membisikan kepada sebaian lain perkataan-perkataan indah untuk meipu.(QS.Al-An’am:112).

Imam Ibnu al-Jauzi menyebutkan bahwa diantara bentuk talbis (perangkap) iblis terhadap orang awam ialah ketika seorang itu merasa puas dengan jalan pikiran atau pemahaman dirinya sendiri. Tidak peduli pemahamannya menyelisihi para ulama ataukah tidak sehingga bila anutan para ulama menyelisihi kepentingannya ia akan secepatnya melaksanakan bantahan bahkan diatara mereka ada yang mencela dan mencaci para ulama.

Orang yang tidak mempunyai ilmu biasanya terperangkap dalam sifat fanatisme terhadap masa tertentu, atau golongan tertentu. Fitnah terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah islam diawali dengan fanatisme. Ada sekelompok umat yang mengagung-agungkan satu sahabat kemudian mencaci sahabat lain sampai menyulut peperangn dan perpecahan serta pertumpahan darah, kondisi ini bisa saja terjadi dinegri ini apa lagi menjelang pemilihan residen, ada sekelompok orang yang mengagung-agungkan salah satu tokoh preiden secara berlebihan, hinga mata hatinya dibutahan dalam melihat kebenaran dan menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan yang semu.
Perangkap blis juga berkaitan dengan garis keturunan, kalau anda merasa sangat besar hati alasannya yakni mempunyai garis keturunan dari keluarga yyang terpandang maka berhati-hatilah alasannya yakni iblis mulai menyusup.

Bangga terhadap garis keturunan tidak ada manfaat sama sekali pada hari kiamat, sekalipun berasal dari keluarga para nabi. Sebagaiman ditegaskandalam firman Allah: “dan mereka tiada memberi syafa’at melainkan kepada orang yang diridhi’i Allah” (QS Al-anbiya :21)
nabi Nuhpun tidak bisa menyelamatkan anaknya sendiri kala banjir melanda bumi ini mirip difirmankan Yang Mahakuasa kepadanya: “sesungguhnya ia bukan termasuk keluargamu” (QS. Hud:46).
Begitu pula dengan nabi ibrohim tidak bisa memberi syafaat kepada ayahnya sendiri seorang pemuja berhala. Rosullullah SAW berkata kepada putrinya Fatimah putri kesayangannya: “aku tidak berkuasa terhadap dirimu sedikitpun attas kekuasaan Allah”

3. Perangkap iblis dalam harta
Iblis banyak memperdaya orang-orang awam untuk mendatangi majelis-majelis zikir, ia menangis dan menampakkan kekhusuanya, tapi diluar majelis mereka masih melaksanakan kebiasaan lamanya mengunjing, tidak berbakti kepada orangg renta dan berbuat aniaya terhadap orang lain. Mereka beranggapan dosanya akan terhapus dengan mendatangi para ulama. Bahkan ada sekelompok umat yang mempraktekan banyak sekali infaq sebagai kafarat dosa dengan jumlah tertentu dengan keyakinan dosanya akan terhapus dengan membayar sejumlah iinfaq kepada para imamnya.

Perangkap iblis terhadap orang-orang kaya berdasarkan Ibnu Jauzi mempunyai empat cara:

Pertama dari cara mencari harta, mereka lebih banya memperolehnya melalui riba 

Kedua dari sisi kebatilanya, mereka tidak mau mengeluarkan zakat, alasannya yakni mereka beranggapan tidak dibebani kewajiban zakat.

Ketiga dari sisi penumpukan harta, orang kaya melihat dirinya lebih baik dari orang miskin padahal keutamaan seseorang tergantung pada keutamaan jiwanya

Keempat dari sisi pembelanjaanya, orang kaya membelanjakan hartanya secara berlebih-lenihan bukan sesuatu yang diharapkan tetapi untuk menaikan gengsi dan setatus sosialnya.
Rosullullah SAW telah mengingatkan dalam sabdanya: “tidak bergeser kaki seorang hamba sehingga ia akan ditanya empat masalah (yaitu): perihal umurnya untuk apa ia habiskan?, perihal ilmunya untuk apa ia amalkan?, perihal darimana hartanya ia dapatkan, dan kemana ia belanjakan?, dan perihal badannya untuk apa ia gunakan?.”

Dalam bersedekah setanpun menjebak kita dalam ria, amal soleh tidak dilandasi alasannya yakni Allah. Dalam bersedekah ia lebih mementingkan orang lain yang akan berdampak pada ketenaran dirinya. Sedangkan kerabatnya yang miskin tidak penah diperhatikan rosullullah SAW bersabda “sedekah yang diberikan kepada orang miskin itu (pahalanya) yakni sedekah. Sedangkan, sedekah yang diberikan kepada kerabat ada dua pahala,  yaitu pahala sedekah dan pahala hubungan kekerabatan” (HR. Abu Daud,Ahmad, Attirmidzi dan annasa’i).

Demikianlah artikel tentang 3 perangkap iblis yang telah kami paparkan, mudah-mudahan kita menjadi salah satu hamba Yang Mahakuasa yang bisa menghindarkan diri dari segala perangkap setan sehalus apapun itu. Mudah-mudahan bermanfaat.

Sumber http://satuilmusejutaumat.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "3 Perangkap Iblis"

Posting Komentar