Kisah Dahsyat Nabi Musa As

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280



KISAH DAHSYAT NABI MUSA AS

KISAH DAHSYAT NABI MUSA AS adalah kisah yang menceritakan perihal perjalanan seorang nabi Yang Mahakuasa dan kaumnya.

Nabi Musa yakni seorang nabi yang diutus Yang Mahakuasa SWT untuk menyelamatkan kaum Bani Israil dari kekejaman Fir’aun, namun kaum Bani Israil yang merupakan cikal bakal dari bangsa Yahudi ini justru menistakan nabi Musa, bagaimanakah kisah dahsyat nabi Musa as dan lahirnya kaum bangsa Yahudi ini.

Nabi Musa as mendapatkan julukan kalimullahn artinya orang yang diajak bicara oleh Allah.bahkan dia sanggup berdialog eksklusif dengan Allah, obrolan seorang hamba yang sangat akrab dengan sang kekasih yang maha pengasih.


Silsilah nabi Musa bersambung hingga nabi Ishak putra dari nabi Ibrohim dari siti Sarah, kemudian bersambung hingga nabi Nuh as yang juga termasuk nabi ululazmi dan nabi Musa masih bersaudara dengan nabi Harun. Sedangkan ibunda Musa berjulukan yukabatd namun ada yang beropini lain namanya Yuhanas Bilzal.

Nabi Musa menikahi anak nabi Suaib yang berjulukan Safura dan dikaruniai empat orang putra yaitu Alizar,Fahka,Miftah dan Ilyas. Sosok nabi Musa sempat digambarkan oleh nabi Muhammad SAW ketika menuju ke Sidratil Muntaha. Ketika nabi Muhammad sapai pada langit ke 6, nabi Muhammad sempat melihat sosok nabi Musa, posturnya tinggi dan kekar mempunyai rambut yang lebat dan berjenggot putih menutupi dadanya dan rambutnya hampir menutupu badannya sembari membawa tongkat.Nabi Musa konon lahir pada tahun 1527 sebelum masehi dan wafat pada usia 120 tahun ada juga yang beropini bahwa nabi Musa wafat pada usia 150 tahuun.

Nabi Musa dilahirkan di Mesir pada masa Fir’aun Mandefta tapi ada pendapat lain bahwa nabi Musa dilahirkan pada masa Ramses Akbar ayahnya Mandefta. Saat itu Fir’aun sebutan untuk raja mesir menciptakan peraturan untuk membunuh semua bayi pria yang lahir dari kaum Bani Israil. Fir’aun rupanya terpengaruh oleh ramalan paranormal kerajaan yang menafsirkan mimpi fir’aun, ia bermimpi mesir terbakar dan semua punduduknya mati kecuali kaumBani Israil. Kekuasaan Fir’aun diramal akan jatuh pada seorang  laki-laki dari kaum Bani Israil, lantaran cemas maka Fir’aun memerintahkan tentaranya untuk menggeledah semua rumah dan jikalau ditemukan adanya bayi pria maka bayi tersebut harus dibunuh.

Yukabat pada ketika itu berusaha menyembunyikan bayi laki-lakinya yang gres lahir, lantaran takut dibunuh Fir’aun maka bayi yang gres berusia 3 bulan dihanyutkan di sungai Nil. Bayi itu ditemukan Asiya istri Fir’aun  yang sedang mandi dan membawanya kerumah. Awalnya Fir’aun ingin membunuhnya namun dicegahnya. Berkata Asiya :  “jangan membunuh anak ini lantaran saya menyayanginya, lebih baik kita mengasuhnya menyerupai anak kita sendiri lantaran saya tidak mempunyai anak.”

Istri Fir’aun berusaha mengasuh dan menyusui sendiri yang kemudian dinamai Musa oleh keluaga Fir’aun. Mu artinya air dan sa yakni tempat penemuanya disunagai Nil.
Ibu musa sendiri ahirnya mengajukan diri untuk mengasuh dan membesarkan Musa dikerajaan Fir’aun menyerupai yang diceritakan dalam Al-qur’an surat Al Qhashash ayat 13 yang artinya: “Maka kami kembalikan Musa pada ibunya supaya bahagia hatinya dan tidak berduka cita, dan supaya dia mengetahui bahwa kesepakatan Yang Mahakuasa itu benar, tetapi kebanyakan insan tidak mengetahuinya.” (QS. AL Qhashaah:13)

Dan semenjak itulah musa tinggal dikerajaan Fir’aun hingga sampaumur sebagai anak Fir’aun. Ia mendapatkan pengasuhan dan pendidikan di istana sebagai persiapan untuk memperoleh misi kenabianya.

Meski tinggal diistana dan mendapatkan keistimewaan namu Musa sadar bahwa ia hanya anak pungut dan tidak ada setetes darah Fir’aun pun yang mengalir pada tubuhnya. Pada suatau hari Musa memukul salah satu putra aristokrat Mesir hingga tewas dan dia melarikan diri untuk menghindari tentara mesir, Musa pergi tanpa tujuan hingga Musa hingga pada kota Madian tempat Nabi Suaip berada yang terletak ditimur semenanjung Sinai dan teluk Aqobah diselatan Palestina. Musa tinggal dirumah nabi Suaip beberapa usang kemudian menikahi anaknya yang berjulukan Safura. Setelah sepuluh tahun meninggalkan Mesir, Musa memendam rindu untuk kembali ketanah kelahirannya, iapun meminta izin kepada nabi Suaip untuk kembali ke Mesir dengan mengajak anak dan isrtinya. Diperjalanan pada ketika hingga dibukit Sinai Musa melihat api menyala pada sebatang kayu tetapi tidak membakarnya pada ketika itulah terdengar bunyi yang merupakan wahyu Allah: “Wahai Musa, bahu-membahu Aku (Allah) Tuhan semesta alam.” Sebagaimana yang dijeaskan dalam surat tohaa: “Maka ketika ia tiba ketempat api itu ia dipanggil: ‘Hai Musa’. Sesungguhnya Aku ialah Tuhanmu. Maka tinggalkanlah kedua terompahmu; bahu-membahu kau berada dilembah yang suci thuwa.’ Dan saya telah menentukan kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu).’ Sesungguhnya Aku ini yakni Allah, tidak ada tuhan( yang hak) selain Aku, maka mengabdilah kepada-Ku dan dirikanlah solat untuk mengingat-ku.” (QS. Thaahaa:11-14) 

Inilah wahyu pertama yang diteriama nabi Musa eksklusif dari Yang Mahakuasa SWT sebagai tanda kenabianya dan Yang Mahakuasa membekali nabi Musa dengan mukzizat untuk menghadapi Fir’aun yang zolim dann sombong, dalam berda’wah nabi Musa ditemani saudaranya Harun.

Nabi Musa diutus Yang Mahakuasa SWT untuk menyadarkan Fir’aun dari kesombongannya yang mengaku seagai tuhan dan kezolimannya menindas bangsa Israil. Saat nabi Musa kembali ke Mesir dan membawa pedoman taohid yang menentang kekuasaan Fir’aun dan nabi Musa pun mengaku bahwa dirinya Adalah seorang nabi dan Rosul Yang Mahakuasa untuk membawa risalah taohid tiada tuhan selaiin Allah. 

Fir’aun berusaha mengungkit-ungkit jasanya “bukankah kami telah mengasuh kau diantara keluarga kami ketika kau masih kanak-kanak dan kau tinggal bersama kami”  kemudian Fir’aun memanggil para andal sihir untuk menghadapi Musa, mereka mengeluarkan keajaiban sihirnya dengan melemparkan seutas tali yang kemudian berkembang menjadi ular, namu dengan izin Yang Mahakuasa nabi Musa melemparkan tongkatnya dan berkembang menjadi ular yang kemudian memakan ular-ular sihir milik para ppenyihir Ffir’aun.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-qur’an: “Dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, pasti ia akan menelan apa yang mereka buat. Sesungguhnya ap yang mereka buat itu , hanya tipu muslihat tukang sihir,dan tidak akan menang tukang sihir itu, darimana saja ia datang” (QS.Thaahaa:69)
Karena kesombongannya Fir’aun tetap mengagap dirinya sebagai Tuhan. Nabi Musa ahirnya mengajak kaum Bani Israil untuk keluar dari Mesir. Menurut catatan sejara jumlah sekitar 600.000 orang. Upaya exotis ini diketahui oleh Fi’raun dan dengan mengarahkan 2000 pasukan Fir’aun mengejar nabi Musa dan kaumnya dan ketika kaum Bani Israil yang terjebak ditepi bahari merah kemudian nabi Musa menandakan mukjizatnya dengan membelah lautan untuk dijadikan jalan pelarian.

Peristiwa ini diabadikan dalam Al-qur’an: “Dan ingatlah ketiaka kami belah bahari untukmua, kemudian kami selamatkan kamu, dan kami tenggelamkan Fir’aun dan pengikutnya, sedangkan kau sendiri menyakskan.”(QS. Al Baqarah : 50)

Tapi pada ketika nabi Musa terus mngejar nabi musa dan kaumnya tiba-tiba bahari menyatu dan Fir’aunpun karam ketika karam inilah Fir’aun menyatakan beriman namun Yang Mahakuasa menolak tobat Fir’aun sepertti yang dijelaskan dalam Al-qur’an. “Apakan kini (kamu gres percaya) padahal, bahu-membahu kau telah durhaka semenjak dahulu, dan kau termasuk orang-orang yang bernuat kerusakan: (QS. Yunus:91)

Setelah semalat dari kejaran Fir’aun nabi Musa dan kaumnya menuju bukit sinai untuk menerima panduan dari Allah, namun sebelum itu musa diisaratkan berpuasa selama tiga puluh hari pada bulan julkaidah, ketika bermunajab musa merasa wangi verbal sangat mengganggu kemudian menggosok gigi dan mengunyah daun kayu. Perbuatan ini ditegur oleh malaikat hingga diwajibkan lagi berpuaa selama sepuluh hari hingga puasanya genap menjadi empat puluh hari. Suwaktu bermunajab Musa berdo’a “ya Tuhanku tampakkanlah Dzat-Mu kepadaku  dan supaya saya sanggup mmelihat-Mu” Yang Mahakuasa berfirman “engkau tidak akan sanggup melihat-Ku, dan cobalah lihat bukit itu, jikalau ia tetap bangun tegak ditempatnya menyerupai sedia kala, maka pasti engkau sanggup melihat-Ku” nabi Musa terus-menerus memandang kebukit itu, tiba-tiba bukit itu hancur hingga masuk keperut bumi tanpa meninggalkan bekasnya. Musa terperanjat dan gemetar seluruh tubuhnya kemudian pingsan.

Peristiwa ini diabadikan dalam Al-qur’an surat Al A’raf ayat 143. Ketika tersadar Musa terus bertasbih dan memuji Yang Mahakuasa sambil berdoa : “Maha besar Engkau ya Tuhan, ampuni saya dan terima taubatku dan saya akan menjadi orang pertam yang beriman kepada-Mu. Suaktu bermunajab inilah Yang Mahakuasa menurunkan kepadanya kitab Taurat.

Menurut andal tafsir ketika kitab itu masih berbentuk kepingan kerikil atau kayu  yang terdiri dari beberapa pernyataan yang berjumlah sepuluh kata, inilah isi kitab taurat menyerupai yang dijelaskan dalam sabda nabi Muhammad SAW menyerupai yang diriwatyatkan oleh Abu Laid Asamakandi dengan sanatnya dari Jabir bin Abdillah. Yang Mahakuasa telah menunjukkan kepada nabi Musa bin Imran dalam awah 10 bab. 

“Wahai Musa jangan menyekutukan Aku dengan suatu apapun, saya telah tetapkan bahwa api Neraka akan menyambar orang-orang musrikin. Taatlah kepadaku dan kedua orang tuamu pasti Aku pelihara kau dari segala ancaman dan akan Aku lanjutkan Umurmu dan akan Aku hudupkan kau dengan penghidupan yang baik. Jangn sekali-kali membunuh jiwa yang Aku haramkan kecuali dengan hak pasti akan menjadi sempit bagimu, Dunia yang luas dan langit dengan segala penjurunya dan akan kembali engkau dengan murkaku kedalam api Neraka. Jangn sekali-kali sumpah dengan nama-Ku dalam dusta dan durhaka alasannya yakni saya tidak akan membersihkan orang yang tidak mensucikan Aku dan tidak mengagung-agungkan nama-Ku. Jangan hasud, dengki dan iri hati terhadap apa yang Aku berikan terhadap orang-orang, alasannya yakni penghasud itu musuh ni’mat-Ku, menolak kehendak-Ku, dan membenci pembagian yang Aku berikan kepada hamba-hamba-Ku dan siapa yang tidak meninggalkan perbuatan tersebut bukan daripada-Ku. Jangan menjadi saksi terhadap apa yang tidak engkau ketahui denngan benar-benar dan engkau ingat dengan akalmu dan perasaanmu alasannya yakni Aku menuntut saksi-saksi itu dengan teliti terhadap ppersaksian mereka. Jangn mencuri dan berjina dengan istri ttetanggamu alasannya yakni Aku tutup wajah-Ku daripadamu dan saya tutup pntu-pintu langit daripadanya. Jangan menyembelih qurban selain untuk diri-Ku, alasannya yakni Aku tidak mendapatkan qurrban kecuali yang disebut nama-Ku dan iklas untu-Ku. Cintailah terhadap sesama manusia, bagaimana menyerupai yang kau suka terhadap dirimu sendiri. Jadikan hari saptu itu hari untuk beribadak kepada-Ku dan hiburkan anak keluargamu.”

Saat nabi Musa bermunajab dibukit itu, selama 40 hari kaum bani Israil tterjerumus dalam kesesatan, menyembah patung sapi dari emas yang dibentuk oleh samiri spesialis sihir. Umat nabi Musa ini yakni umat yang keras kepala dan tertutup oleh kekufuran. Saat nabi Musa mengajak kaumnya untuk memasuki Baitul Makkdis kaum bani Israil kembali menentangnya menyerupai yang diabadikan dalam Al-qur'an: “Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasuki selama-lamanya, selagi masih ada orang yang gagah perkasa didalamnya, lantaran itu pergilah kau bersama Tuhanmu, dan berperanglah kau berdua, bahu-membahu kami hanya duduk menanti disini.” (Qs. Al maidah:24)
Nabi musa ahirnya ditinggalkan oleh kaunya sendiri di gunung Nebo dan disinilah nabi Musa Wafat, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui keberadaan makam nabi Musa. Gunung Nebo yang berada di Yordania ini banyak dijiarahi dari daerah yang mempunyai ketinggian 817 meter diatas permukaan bahari sanggup terlihat bahari mati, sungai jordan dan kota Yerussalem.

Karena melawan perintah nabi Musa ini kaum bani Israil dihumum tidak sanggup memmasuki tanah Palestina selama 40 tahun dan selama itu mereka berkelaran diatas muka bumi tanpa tempat tinggal yang tetap, kaum bani Israil gres sanggup memmasuki Baitul Maqdis sesudah dibawa murid n`  abi Musa yaiyu nabi Yusak as. Kaum bani Israil gres mendapatkan kejayaanya sesudah dipimpin nabi Daud as yang kemudian dilanjutkan oleh putranya nabi Sulaiman as.

Demikianlah Kisah Dahsyat Nabi Musa as supaya sesudah membaca artikel ini, sanggup mengakibatkan kita lebih baik dan lebih beriman lagi kepada Yang Mahakuasa SWT, amin

Sumber http://satuilmusejutaumat.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Kisah Dahsyat Nabi Musa As"

Posting Komentar