Keiklasan

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
KEIKLASAN  adalah sesuatu yang dilakukan oleh seseorang tanpa mengharap penglihat dari insan tetapi yang diperlukan ialah penglihatan dari Yang Mahakuasa SWT.

IKLAS dalam melaksanakan setiap acara akan menghantarkan kita kedalam surganya Allah, sebab tanpa keiklasan maka semua amalan yang kita lakukan akan sia-sia.

Belajar dari sebuah kisah yang luar biasa dahsat, menceritakan wacana sosok seorang yang mulia dan budiman yang mempunyai keimanan yang luar biasa. 
Robbyatul Adawiyah sosok perempuan yang luarbiasa. Sutau ketika ketika dia sedang berjalan-jalan dengan membawa sebuah obor yang diletakkan ditangan kanannya dan sebuah air yang diletakkan ditangan kirinya, ketika itu masyarakat yang ada disekitarnya melihat dan terheran-heran, kemudian bertanya: “Wahai Robbyatul Adawiyah, apa artinya ajun engkau membawa obor tangan kiri engkau membawa air, apa artinya semua itu?” lalu Robbyatul Adawiyah menjelaskan: “jika kalian penasaran apa arti obor ditangn kanankau, baiklah. Ini ialah sebuah pesan buat diriku ini pembelajaran buat diriku, kalo seandainya Yang Mahakuasa SWT menawarkan kepada diriku sebuah kekuatan dan mengizinkanku untuk memperabukan surga, maka saya akan bakar nirwana dengan obor yang ada ditangan kananku.” 


Mendengar perkataan Robbyatul Adawiyah masyarakat resah kemudian berkata “nekat sekali kau Robbyatul Adawiyah,” kemudian masyarakat bertanya kembali: “Kenapa kau ingin memperabukan surga?” kemudian Robbyatul Adawiyah menjelaskan: “Biar saya beribadah,melakukan solat,zakat,puasa, haji dan semua yang Yang Mahakuasa perintahkan bukan sebab ingin masuk surga, sebab ini semua saya lakukan lebih sebab saya mengharap ridho dari Yang Mahakuasa SWT.”

Masyarakat bertanya kembali: “Baik, kalo begitu apa arti dari air yang engkau bawa disebelah tangan kirimu?” kemudian Robbyatul Adawiyah kembali menjelaskan: “Ini simbol pembelajaran bagi diriku, kalo seandainya Yang Mahakuasa memberi saya kekuatan dan mengizinkan akau untuk memadamkan Neraka, maka saya akan padamkan api Neraka dengan air yang ada ditangan kiriku.” Lalu masyarakat kembali tercengang dan berkata: ”wah-wah nekat sekali dia.” lalu dia menjelaskan: “Kenapa saya ingin mematikan api Neraka dengan air yang ada ditangan kiriku, ini pesan dan pembelajaran bagi diriku; supaya saya meninggalkan maksiat, supaya saya meninggalkan dosa bukan sebab takut sebab karena api Neraka, tapi semua maksiat semua larangan Yang Mahakuasa akan saya tinggalkan lebih sebab takut kepada Yang Mahakuasa SWT.”

Subhannallah, sungguh luar biasa keimanan Robbyatul Adawiyah tersebut. Ini menjadi rujukan menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa seharusnya semua apa yang kita lakukan semata-mata bukan mengharap imbalan surga, takut api neraka melainkan semata-mata mengharapkan ridho dari Yang Mahakuasa SWT.

KEIKLASAN merujuk kita pada sebuah sabda Rosullullas SAW  “Segala sesuatu kembali kepada niatnya dan seseorang itu akan mendapat apa yang dia niatkan dan apa yang dia usahakan” 

Jika kita melaksanakan sesuatu semata-mata mengharapkan ridho Allah, maka kemualiaan yang akan dia dapatkan dari Allah. Tapi kalau seandainya kita melaksanakan sesuatu semata-mata hanya mengharapkan kebanggaan dari orang lain, maka ketahuilah yang akan dia dapatkan hanyalah kesia-sian belaka.

Ingatlah, iklas memilih hasil ahir dari segala sesuatu. Jika kita iklas yang kecil akan menjadi besar, yang berat akan jadi ringan, tapi kalau tidak iklas yang besar akan menjadi kecil dan yang ringan akan menjadi berat.

Ulama-ulama salaf sebelum kita pernah mengatakan, ciri orang yang iklas itu ialah orang yang bisa menutupi kebaikannya mirip ia cendekia menutupi keburukanya. Artinya ialah ajun mengeluarkan sesuatu tetapi tangan kiri tidak sadae apa yang telah dikeluarkan tangan kanan. Orang-orang yang mirip ini ialah orang-oranga yang tidak aneh dengan pujian.

Orang yang iklas mempunyai sebuah keistimewaan yang dia tidak akan pernah bisa diganggu oleh setan. Karena setan sendiri bercerita dan mengadu kepada Allah, kecuali hamba-hambamu ya Yang Mahakuasa yang iklas yang sulit saya goda dan saya sesatkan.

Karena sesngguhnya ilmu ialah menyerupai sebuah bibit, amal menyerupai sawah dan iklas ialah menyerupai air, apalah gunanya bibit dan apalah artinya sawah kalau tidak ada pengairan disekitarnya. Apalah artinya ilmu bila tidak diamalkan, dan apalah gunanya amal kalau tidak dibungkus dengan keiklasan.

Demikianlah pemaparan artikel wacana KEIKLASAN semoga sesudah membaca artikel ini kita bisa membenahi diri, mengevaluasi hal-hal yang kurang sehingga menjadi hamba-hamba yang mempunyai keiman yang tangguh mirip Robbyatul Adawiyah. Semoga artikel ini bisa bermanfaat. Amin.

Sumber http://satuilmusejutaumat.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Keiklasan"

Posting Komentar