ADSENSE 336 x 280
ADSENSE Link Ads 200 x 90
SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
Berkaitan dengan ayat ini Imam Al-Qurtubi menyampaikan bahwa makna dari Qobilu ialah bala tentara jin. Sedangkan para mujahid menyampaikan bahwa bala tentara setan dan keturun-keturunannya.
Sumber http://satuilmusejutaumat.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280
dan
ADSENSE Link Ads 200 x 90
CARA JIN MENAMPAKAN DIRI
Sekilas wacana penampakan
Sekilas wacana penampakan
Pernahkah kita medengar wacana dongeng mengenai penampakan jin, hantu, setan dan lainnya? Benarkah mereka yang pernah melihat jin dan hantu benar-benar melihat.
Kata hantu sering merujuk pada arwah atau roh orang yang sudah meninggal, namun ada pula yang menyampaikan bahwa hantu ialah arwah orang yang sudah meninggal yang hendak menggoyang keimanan seseorang, sehingga orang itu menjadi musrik. Tentang persoalan ini Tuhan Azza Wa Zalla berfirman yang artinya: “Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kau dari suatu kawasan yang kau tidak melihat mereka.” (QS. Al-Araf:27)

Sebagian ulama menyampaikan bahwa dari suatu kawasan yang kau tidak bisa melihat mereka ialah dalil bahwa jin tidak bisa dilihat, ada yang menyampaikan bahwa mereka bisa saja dilihat bila Tuhan SWT ingin menunjukkan mereka. An Nahas menyampaikan bahwa makna dari suatu kawasan yang kau tidak bisa melihat mereka ini mengambarkan bahwa jin tidak bisa dilihat kecuali pada jaman nabi sebagai bukti kenabiannya alasannya Tuhan SWT telah membuat mereka sebagai mahluk yang tidak bisa dilihat dan mereka bisa dilihat apabila mereka sudah merubah bentuk rupanya, dan ini merupakan salah satu mukjizat yang tidak ada kecuali pada masa Rosul dan nabi saja.
Allah SWT telah memilih bahwa bawah umur adam tidak bisa melihat setan dan jin pada hari ini, yang mana hal ini juga dijelaskan oleh Syahibul Islam Ibnu Thaimiyyah bahwa didalam Al-qur’an disebutkan bahwa mereka (bangsa jin) bisa melihat kita sedangkan insan tidak bisa melihatnya. Ini menjadi dalil bahwa sesungguhnya jin dan setan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang manusia. Lebih jauh lagi Imam Safi’i menyampaikan bila ada orang yang mengaku pernah melihat jin maka syahadatnya batal dan ia sudah berbuat kemusrikan. Maka kita sebagai umat islam diwajibkan untuk berlindung kepada Tuhan SWT dari godaan, kebijaksanaan kancil dan tablis dari jin dan setan yang terkutuk.
sebagai manusia, tentu kita perlu mengetahui bagai mana cara jin menampakkan diri nya, sehabis itu gres kita dianjurkan untuk berlindung kepada Tuhan SWT.
Para ulama telah setuju bahwa ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seorang muslim untuk berlindung kepada Tuhan dari bujuk rayu jin dan setan. “dan bila kau ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Tuhan maha mendengar lagi maha mengetahui." (QS. Al-A’raf:200)
Hendaknya kita membaca surat Alfalaq dan Annas sebagaimana sabda Rosullullah SAW, “Rosullullah SAW berlindung dari jin dan mata insan hingga turunnya Al Muawwidzatain. dan tatkala turun kedua surat itu maka dia SAW memakai keduanya dan meninggalkan selain keduanya.” (HR. At tirmidzi)
Bacalah ayat dingklik kalau kita hendak tidur, maka kita akan senantiasa berada didalam lindungan Tuhan SWT. Hadis diatas dari Abu Hurairah wacana jin yang mencuri korma sehingga Rosullullah SAW bersabda yang artinya: “Aku ajari kau beberapa kalimat yang dengannya Tuhan menawarkan manfaat bagimu.” Abu Hurairah menjawab: ‘apa itu?’ dia bersabda: ‘Apabila engkau hendak berangkat ketempat tidur maka bacalah, Allohu laa ilaa haa illa huwal hayyul qoyyum’ (ayat kursi) hingga simpulan ayat itu. Maka engkau akan senantiasa berada dalam pemberian Tuhan SWT dan dirimu tidak didekati setan hingga pagi’” (HR.Abu Hurairah)
Rosullullah SAW juga bersabda yang artinya: “Sesungguhnya murka berasal dari setan. Sesungguhnya setan diciptakan dari api dan api sanggup dipadamkan dengan air. Maka bila salah seorang dari kalian sedang marah, hendaklah berwudhu.”
Pada dasarnya bentuk dan rupa jin tidak jauh berbeda dengan bentuk dan rupa dari manusia, mereka mempunyai jenis kelamin, hidung, mata, tangan, kaki, indera pendengaran dan sebagainya, sebagaimana yang dimiliki oleh manusia.
Menurut para pendapat, tinggi yang sebetulnya jin ialah sekitar tiga hasta, umur mereka lebih panjang, mereka tidak mati dari zaman nabi Adam hingga hari kiamat, kecepatan jin dalam bergerak melebihi kecepatan cahaya suwaktu-waktu dan ruang yang kecil pun sanggup diduduki oleh jin serta bisa merasuk dan menghuni badan insan melalui fatwa darahnya.
“sesungguhnya setan menyusup dalam diri insan melalui fatwa darah. Aku khawatir sekiranya setan itu menyusupkan kejelekan dalam hati kalian berdua.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tempat berdiamnya atau rumahnya jin ialah lautan, daratan dan udara. Jin dan setan biasa menempati kawasan yang kosong menyerupai bangunan bau tanah yang sudah usang tidak dihuni, kawasan MCK, kawasan pembuangan sampah pasar dan lain sebagainya.
“jangan hingga engkau jadi orang pertama yang masuk pasar bila engkau bisa dan jangan pula menjadi orang yang paling terahir yang keluar darinya pasar, karena pasar itu kawasan peperangan para syaitan serta disanalah ditancapkan benderanya.” (HR. Muslim)
Sedangkan dalam hadis yang lain Rosullulah SAW menjelaskan kepada kita wacana jin dan setan yang berkeliaran pada suatu malam. Sebagaimana sabda Rosullullah SAW yang artinya: “Bila kau telah menghadapi malam atau kau telah berada disebagian malam maka tahanlah anak-anakmu alasannya sesungguhnya setan berkeliaran saat itu dan apabila berlalu sesuatau saat malam maka tahanlah mereka dan tutuplah pintu-pintu rumahmu serta sebutlah nama Allah, padamkan lampu-lampumu serta sebutlah nama Allah, ikatlah minumanmu serta sebutlah nama Tuhan serta tutuplah sisa makananmu dan sebutlah nama Tuhan (Ketika menutupnya).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini bermakna bahwa jin dan setan tidur diwaktu siang, sedangkan menjelang malam banyak keluar untuk mengais rizki dan masakan baik jin pria dan jin wanita baik yang berilmu balig cukup akal maupun yang anak-anak. Semua mitos yang sering menampakkan sebagai pocong dan sebagainya ialah pekerjaan jin. Begitulah bentuk dari wujud jin orisinil dan nyata, jin sesungguhnya dalam penampakannya tidak bisa dilihat oleh mata telanjang manusia. Wawllohhua’lam
Demikian artikel megenai cara jin menampakkan diri, agar bermanfaat dan agar setelahnya bisa menambah pengetahuan dan keimanan kita kepada Tuhan SWT. Amin
Sumber http://satuilmusejutaumat.blogspot.com/
0 Response to "Cara Jin Menampakan Diri"
Posting Komentar